Lettu dr. Bayu Indra Utama
PSIKOLOGI
KONSELING
ii Psikologi Konseling
psikologi konseling
Penulis : Dr. Hj. Taty Fauzi M, Pd
Lettu dr. Bayu Indra Utama
Editor : Tim Penerbit
Diterbitkan oleh:
PentasGrafika Pusblishing
Alamat:
Jl. Grand Galaxy City Central Park 3
Jaka Setia, Bekasi Selatan – Jawa Barat – 17148
website : https://www.pentasgrafika-publishing.com
Email : pentasgrafika@gmail.com
Telp/HP : 081211444295
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak buku ini sebagian atau
seluruhnya, dalam bentuk dan dengan cara apa pun juga, baik secara mekanis maupun
elektronis, termasuk fotokopi, rekaman, dan lain-lain tanpa izin tertulis dari penerbit.
Cetakan Pertama, Maret 2023
Perancang kulit, Tim Desain
Penata Letak, Tim Desain Layout
Dicetak oleh Pentas Grafika
Sumber gambar cover: ………..
ISBN:
Psikologi Konseling iii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT setelah buku
pertama yang berjudul Pelayanan Konseling Kelompok, penulis
kembali hadir mengisi referensi buku konseling dengan judul Psikologi
Konseling. Suatu kebahagiaan dapat berpartisipasi
dapat menambah jumlah rujukan buku untuk mahasiswa, guru
Bimbingan Konseling, Dosen Bimbingan Konseling, Dosen Psikologi
serta para praktisi pecinta layanan bimbingan dan konseling ditanah air.
Konselor dan praktisi bimbingan konseling harus mampu memahami
psikologi konseling agar dapat memahami dan dapat menjadikannya
sebagai acuan dalam praktik konseling.
Psikologi Konseling (counseling psychology).merupakan kegiatan
yang dibangun melalui interaksi dan komunikasi antara konseli dengan
psikolog atau konselor untuk mengidentifikasi persepsi, kebutuhan,
nilai, perasaan, pengalaman, harapan, dan ketuntasan masalah yang
dihadapi. Tujuannya tidak lain adalah untuk memecahkan masalahmasalah
psikologis serta menyadarkan konseli pada akar masalah
yang sebenarnya dihadapi hingga dapat menemukan solusi yang tepat
dengan pendampingan konselor atau psikolog. Salah satu disiplin ilmu,
yang memiliki kedekatan hubungan dengan konseling adalah psikologi,
bahwa konseling merupakan aplikasi dari psikologi, dapat dilihat dari
tujuan, teori yang digunakan, dan proses penyelenggaraannya.
Buku ini mengkaji teori-teori, mengenal berbagai bidang profesi
sebagai helper, memahami persamaan dan perbedaan model- model
konseling, dan persoalan-persoalan yang menyebabkan seseorang
menjadi depresi dan tindakan apa yang dapat dilakukan untuk
membantu mereka. Istilah-istilah psikologi digunakan dan diadopsi
sebagai dasar konseptual, sosial, dan histori. Kerangka kerja bimbingan
dan konseling yang luas untuk memahami penjelasan tentang konsepkonsep
teori konseling dan implementasinya di masyarakat. Kontribusi
psikologi terhadap pendidikan sangatlah besar, ia tidak dapat
dipisahkan dari pendidikan. Dukungan yang diberikan bersifat objektif
dan memberikan pandangan- pandangan baru sehingga konseli dapat
iv Psikologi Konseling
berpikir luas dan jernih sehingga memungkinkan terjadinya perubahan
prilaku setelah menerima layanan konseling.
Sebagai penutup kata penulis menghaturkan terimakasih yang tak
terhingga pada keluarga, sahabat, yang telah membantu memberikan
masukan hingga buku psikologi konseling ini dapat diterbitkan. Semoga
Allah SWT memberikan limpahan rakhmat kepada
kita semua. Kepada Suami dan, anak-anakku, yang senantiasa
memberikan dukungan hingga buku ini selesai dan dapat diterbit
semoga dapat menjadikan penyemangat untuk terus berkarya. Penulis
berharap buku psikologi konseling ini dapat bermanfaat bagi kehidupan
dan dunia pendidikan di tanah air. Amin.
Palembang,
Desember 2022
Penulis
Psikologi Konseling v
SAMBUTAN SEJAWAT
Syukur Alhamdulillah, Saya Dekan Fakultas Psikologi Universitas Bina
Darma Palembang Periode 2017- 2020 berbahagiah dan menyambut baik
dengan diterbitkannya Buku Psikologi Konseling. Pada hakikatnya dunia
konseling berada dalam perspektif psikologi dan komunikasi, dimaknai
sebagai upaya membantu, memandu, menyembuhkan, memfasilitasi,
memodifikasi, merestrukturisasi, mengembangkan, mempengaruhi,
mengkomunikasikan, dan mengorganisasikan segenap kemampuan
individu. Melalui komunikasi seseorang dapat mengenal orang lain.
Secara pribadi dengan menggunakan komunikasi interpersonal hal-hal
yang penting dapat dibicarakan secara terbuka. Dalam konseling prinsip
keterbukaan ini menjadi dasar dalam proses layanan.
Sebagai teman sejawat saya mendapat sebuah penghargaan untuk
memberikan sambutan serta pandangan terhadap isi buku Psikologi
Konseling yang tentu saja diharapkan dapat digunakan sebagai salah
satu referensi bagi dosen, guru, praktisi konseling dan mahasiswa dalam
upaya membantu konseli mencapai kedewasaan dan kemandirian
sehingga dapat berpikir secara jernih. Isi buku yang membahas
makna konseling berdasar atas tinjauan bagaimana implementasi
pendekatan dalam praktek konseling dari masing-masing perspektif
yang menunjukkan suatu hubungan, dengan pandangan utama dalam
konteks sebuah layanan kemanusiaan. Sebagai sahabat Saya berharap
semoga penulis dapat terus berkarya didunia konseling dan dapat
menulis untuk kepentingan dunia pendidikan sehingga persoalanpersoalan
peserta didik disekolah, dikampus serta masyarakat secara
umum dapat di atasi dengan kolaborasi dengan berbagai profesi terkait
seperti halnya dokter, psikolog, alim ulama (uztad). Dengan mengucapkan
bismillahirohmanirohim saya ucapkan selamat dan apresiasi yang
tinggi kepada Sdr. Dr. Hj. Taty Fauzi, M.Pd atas terbitnya buku Psikologi
Konseling, dengan iringan do’a semoga karya- karya berikutnya dapat
dihasilkan.
Palembang, Desember 2018,
Dekan
Fakultas Ilmu Komunikasi UBD Palembang
Prof. Dr. Hj. Isna Wijayani, M.Si
vi Psikologi Konseling
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………… iii
Sambutan Sejawat……………………………………………………………………. v
BAB 1 PERAN PSIKOLOGI…………………………………………………………… 1
A. Memahami Psikologi sebagai Modal Dalam Mendidik dan Mem. .
bimbing………………………………………………………………………….. 1
B. Psikologi Dalam Bimbingan Konseling…………………………………. 5
BAB 2 PENGENALAN TERHADAP PROFESI…………………………………….. 15
A. Definisi Profesi…………………………………………………………………. 15
B. Definisi Psikolog………………………………………………………………. 17
B. Definisi Psikiater………………………………………………………………. 18
B. Definisi Konselor……………………………………………………………… 20
B. Perbedaan Guru BK dan Psikolog……………………………………….. 23
BAB 3 MANFAAT KONSELING……………………………………………………… 27
A. Kajian Manfat Psikologi Konseling………………………………………. 27
B. Memanfaatkan Hypnoterapy dalam Trauma Psikologis…………. 30
BAB 4 BIMBINGAN KONSELING SEBAGAI UPAYA MEMBANTU………….. 43
A. Bimbingan Konseling sebagai Upaya Membantu………………….. 43
B. Sikap dan Keterampilan Konselor……………………………………….. 51
C. Penyimpanan dan Penggunaan Informasi dalam Konseling…… 53
D. Rekaman Data Konseling…………………………………………………… 53
BAB 5 EMOSI DALAM KONSELING……………………………………………….. 61
A. Definisi Emosi………………………………………………………………….. 61
B. Pandangan Para Ahli tentang Emosi……………………………………. 63
C. Emosi dan Ekspresi…………………………………………………………… 65
D. Kognisi dalam Konseling……………………………………………………. 72
E. Motivasi dalam Konseling…………………………………………………. 80
Psikologi Konseling vii
BAB 6 TEORI PSIKOLOGI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING………… 85
A. Teori Psikoanalisis……………………………………………………………. 85
B. Teori Behavioral………………………………………………………………. 93
C. Teori Humanistik……………………………………………………………… 98
D. Teori Analisis Transaksional……………………………………………….. 104
E. Teori Rational Emotive Behavior Therapy………………………….. 112
F. Teori Realitas…………………………………………………………………… 118
G. Teori Client Centered……………………………………………………….. 128
H. Teori Gestalt……………………………………………………………………. 132
I. Teori Elektik (Konseling Integratif)……………………………………… 146
BAB 7 KEKUATAN KOMUNIKASI DALAM KONSELING………………………. 165
A. Perilaku Nonverbal dalam Konseling…………………………………… 166
B. Perilaku Verbal dan Non-Verbal Konselor……………………………. 168
C. Teknik Komunikasi dalam Konseling……………………………………. 170
D. Bentuk Komunikasi…………………………………………………………… 173
E. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal…………. 175
F. Konsep Diri……………………………………………………………………… 177
G. Dimensi Konsep Diri…………………………………………………………. 179
H. Konsep Diri dan Perilaku…………………………………………………… 182
I. Klasifikasi Konsep Diri……………………………………………………….. 183
J. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konsep Diri……………………… 184
K. Komponen Konsep Diri…………………………………………………….. 185
L. Teori Johari Windows……………………………………………………….. 188
M. Seperti Apakah Jendela Ideal…………………………………………….. 195
BAB 8 KESEHATAN MENTAL………………………………………………………… 197
A. Bagaimana Instagram Membuka Tabir Depresi……………………. 204
B. Upaya Preventif terhadap Aksi Bunuh Diri…………………………… 206
C. Pencegahan Sekunder dan Tersier……………………………………… 220
D. Proses dan Tahapan Konseling…………………………………………… 221
viii Psikologi Konseling
BAB 9 HAK-HAK ANAK DAN PENELANTARAN ANAK……………………….. 225
A. Hak-Hak Anak………………………………………………………………….. 227
B. Tahap Perkembangan Anak……………………………………………….. 228
C. Kekerasan, Penyiksaan dan Penelantaran anak……………………. 230
D. Penyiksaan Emosional………………………………………………………. 232
E. Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat…………………………….. 233
F. Hakikat Perlindungan Anak……………………………………………….. 235
G. Dampak Psikologis Anak yang Mengalami Kekerasan……………. 237
BAB 10 EUTHANASIA………………………………………………………………… 243
A. Sejarah Euthanasia…………………………………………………………… 243
B. Pengertian Euthanasia……………………………………………………… 247
C. Pro dan Kontra Euthanasia………………………………………………… 248
D. Pandangan Masyarakat Terhadap Euthanasia………………………. 250
E. Makna Sakit bagi Seorang Muslim……………………………………… 255
BAB 11 PERKEMBANGAN ERA DIGITAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP .
PERILAKU…………………………………………………………………….. 259
A. Perkembangan Teknologi Digital………………………………………… 260
B. Pengaruh Digital pada Psikofisik…………………………………………. 262
C. Pengertian Narkolema……………………………………………………… 263
D. Upaya Preventif dan Kuratif yang Dapat Dilakukan……………….. 271
E. Pengertian Bimbingan Teman Sebaya…………………………………. 273
F. Sejarah Konseling Sebaya………………………………………………….. 274
G. Langkah-Langkah Pelatihan Pembimbing Sebaya…………………. 277
BAB 12 TOXIC PEOPLE……………………………………………………………….. 279
A. Pernahkah Mendengar Istilah Toxic People?………………………… 280
B. Faktor Pemicu Perilaku Toxic……………………………………………… 282
C. Ciri-Ciri Toxic People…………………………………………………………. 283
D. Ada Beberapa Hal dapat dilakukan Jika Berhadapan dengan Seseorang
yang Toxic…………………………………………………………….. 285
E. Fungsi dan Peran Guru Bimbingan Konseling (BK di sekolah)…. 286
Psikologi Konseling ix
DAFTAR KEPUSTAKAAN……………………………………………………………… 289
GLOSARIUM……………………………………………………………………………. 293
INDEKS…………………………………………………………………………………… 313
PROFIL PENULIS……………………………………………………………………….. 322
Psikologi Konseling 1
PENTAS GRAFIKA
PUBLISHING
Bab 1
Peran Psikologi
A. Memahami Psikologi Sebagai Modal Dalam
Mendidik dan Membimbing
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari prilaku manusia dengan
lingkungan disekitarnya. Sedangkan konseling merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh akhli untuk membantu seseorang atau kelompok
memecahkan masalah yang sedang dihadapi secara bersama-sama.
Seorang calon konselor harus mampu melakukan kegiatan konseling,
untuk itu ia harus memiliki kemampuan dan memahami psikologi.
Psikologi berasal dari bahasa Yunani psyche artinya jiwa dan logos
artinya ilmu pengetahuan. Berdasarkan istilah tersebut psikologi adalah
ilmu yang mempelajari prilaku, baik mengenai gejalanya, prosesnya
dan atau latar-belakangnya. Memahami psikologi bagi seorang konselor
adalah penting, karena merupakan salah satu dasar untuk membantu.
Psikologi merupakan ilmu terapan yang jika dipandang dari dua
disiplin ilmu yang berbeda antara psikologi dan pendidikan. Psikologi
lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan organisme manusia, dan
alam sehingga psikologi diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang
berusaha untuk memahami prilaku manusia, memahami bagaimana
cara berpikir dan perasaannya. Sedangkan pendidikan asal kata didik,
kemudian ditambahkan awalan menjadi mendidik, mengandung arti
memelihara dan memberi latihan. Selanjutnya dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia mendidik adalah suatu proses pengubahan sikap dan
prilaku individu atau kelompok sebagai upaya untuk mendewasakan
manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Seorang guru harus
menguasai kedua disiplin ilmu tersebut. Guru dalam menjalankan
2 Psikologi Konseling
PENTAS GRAFIKA
PUBLISHING
perannya sebagai pendidik, pembimbing, dan pelatih bagi peserta didik,
dituntut memahami tentang berbagai aspek prilaku dirinya maupun
prilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama prilaku
peserta didik dengan segala aspeknya, sehingga dapat menjalankan
tugas dan perannya secara efektif.
Psikologi dan Pendidikan adalah sebuah disiplin ilmu yang
harus menyatu dalam kehidupan guru karena untuk membantu
membelajarkan dan membentuk prilaku peserta didik menjadi
sesuai dengan tujuan belajar, ilmu psikologi dapat membantu guru
menyelesaikan masalah-masalah psikologis yang terjadi dalam dunia
pendidikan. Sedangkan menurut ensiklopedia, psikologi pendidikan
adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat
dengan penemuan- penemuan dan menerapkan prinsip-prinsip serta
cara-cara untuk meningkatkan keefisien di dalam belajar. Penguasaan
guru terhadap psikologi pendidikan adalah wajib, kompetensi yang
harus dikuasai guru, kompetensi pedagogik. Dengan memahami
psikologi pendidikan, guru melalui pertimbangan-pertimbangan
psikologisnya dapat, menentukan bentuk perubahan prilaku
seperti apa yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. dengan
mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang taksonomi prilaku individu
dan menghbungkannya dengan teori- teori perkembangan individu
sebagai berikut:

  1. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai;
    dengan memahami psikologi pendidikan guru dapat menentukan
    strategiatau metode pembelajaran yang tepat sesuai, dan mampu
    mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis
    belajar dan gaya belajar serta tingkat perkembangan yang sedang
    dialami peserta didik
  2. Memberikan bimbingan; tugas dan peran guru, selain
    melaksanakan pembelajaran, diharapkan dapat pula membimbing
    peserta didiknya. Dengan memahami psikologi pendidikan, guru
    dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar,
    melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan
    dan keakraban
    Psikologi Konseling 3
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
  3. Memfasilitasi dan memotivasi peserta didik; artinya berusaha
    untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki peserta
    didik, seperti bakat, minat, dan kecerdasan. Tanpa memahami
    psikologi pendidikan, guru akan mengalami kesulitan mewujudkan
    dirinya sebagai fasilitator, dan motivator bagi peserta didik
  4. Menciptakan iklim belajar yang kondusif; efektivitas pembelajaran
    membutuhkan iklim belajar yang kondusif. Guru dengan pemahaman
    psikologi pendidikan memungkinkannya dapat menciptakan iklim
    sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga peserta
    didik dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan
  5. Berinteraksi secara tepat dengan peserta didik; pemahaman guru
    tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk mewujudkan
    interaksi dengan peserta didik dengan lebih bijak, empati dan
    menjadi sosok yang menyenangkan di gugu dan ditiru.
    Alasan mengapa psikologi menjadi dasar bagi penyelenggaraan
    pendidikan dan konseling, karena manusia adalah makhluk yang unik
    dan memiliki kepribadian yang bebeda. Guru dan konselor harus
    mampu memahami setiap perbedaan yang mereka miliki sehingga
    dapat memahami dan mengetahui sifat-sifat dasar manusia dan dapat
    membantunya dalam pengembangan diri sebagai berikut:
  6. Memahami perbedaan individu; bahwa seorang guru harus
    berhadapan dengan sekelompok peserta didik di dalam kelas
    atau di luar kelas. Ia akan berhadapan dengan karakteristik dan
    perberbeda-bedaan, oleh karena itu sangat penting untuk
    memahami perbedaan pada berbagai tingkat pertumbuhan dan
    perkembangan guna menciptakan proses pembelajaran yang efektif
    dan efisien dalam mencapai hasil yang maksimal
  7. Iklim belajar yang nyaman dan kondusif di dalam kelas; dengan
    memahami ruang kelas dan penempatan posisi duduk dalam
    proses pembelajaran membantu guru menyampaikan materi
    secara efektif sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan
    baik. Seorang guru harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat
    dalam proses belajar mengajar, pendekatan yang berbeda, untuk
    hasil proses belajar mengajar yang lebih baik.
    4 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
  8. Metode Pembelajaran; memberikan bimbingan untuk diberikan
    pada peserta didik. Guru harus dapat memainkan peran yang
    berbeda di sekolah, tidak hanya dalam pelaksanaan pembelajaran,
    tetapi juga berperan sebagai pembimbing bagi peserta didik.
    Bimbingan merupakan salah satu jenis bantuan untuk memecahkan
    masalah yang mereka hadapi. Pengetahuan tentang psikologi
    pendidikan memungkinkan guru untuk memberikan bimbingan
    pendidikan dan kejuruan yang diperlukan pada setiap tingkat usia
    yang berbeda-beda
  9. Mengevaluasi hasil pembelajaran; guru harus dapat melakukan dua
    kegiatan penting di dalam kelas seperti mengajar dan mengevaluasi.
    Kegiatan evaluasi membantu dalam mengukur hasil belajar peserta
    didik. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru
    dalam mengembangkan evaluasi pembelajaran yang lebih adil, baik
    dalam teknis evaluasi, pemenuhan prinsip- prinsip evaluasi maupun
    menentukan hasil belajar. Evaluasi ini sangat penting agar dapat
    mengetahui perkembangan peserta didiknya.
    Memahami perbedaan peserta didik adalah salah satu upaya
    mencerdaskan anak bangsa dalam mencapai tujuan pendidikan
    sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 di atas. Realitas globalisasi
    dan modernisasi dilengkapi dengan perkembangan teknologi yang
    begitu pesat, diakui atau tidak telah memberi dampak negatif yang jauh
    lebih besar jika dibandingkan dengan dampak positif yang ditimbulkan
    terhadap perkembangan para generasi bangsa, dan akan dapat
    menghambat pencapaian tujuan pendidikan sebagaimana diamatkan
    oleh UUD 1945. Dampak negatif dari globalisasi, modernisasi dan
    perkembangan teknologi yang begitu pesat terhadap perkembangan
    generasi bangsa bukan merupakan rahasia lagi. Hampir setiap hari kita
    disuguhi dengan informasi-informasi mengenai pelajar yang membolos
    sekolah dan keluyuran dijalanan, pelajar yang terlibat perkelahian,
    seks bebas, penyalahgunaan narkoba dan masih banyak lagi. Fenomena
    prilaku di atas, harus segera dihentikan, dan ini menuntut keterampilan
    tenaga pendidik dalam memahami perkembangan kognitif, afektif, dan
    psikomotorik peserta didik jika menginginkan para pelajar tersebut
    tidak gagal di bangku sekolah dan tidak kehilangan masa depan mereka.
    Psikologi Konseling 5
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    Idealnya setiap guru dapat mengawasi prilaku peserta didiknya
    secara intensif, tetapi pada kenyataannya semua itu tidak dapat
    dilakukan karena guru juga adalah pribadi yang memiliki tugas-tugas
    lain dan masing-masing telah ditugaskan sebagai guru produktif, guru
    adaptif serta guru normatif. Untuk mengatasi pembagian tugas dan
    tanggung jawab tersebut upaya kolaborasi antar ketiga jenis guru
    tersebut terus ditingkatkan.
    B. P sikologi Dalam Bimbingan dan Konseling
    Seperti halnya penjelasan sebelumnya bahwa psikologi adalah dasar
    dalam melaksanaan pendidikan dan upaya bantuan pada seseorang,
    atau sekelompok orang. Bimbingan dan Konseling adalah bagian integral
    dari pendidikan. Kegiatan bimbingan dan konseling dilaksanakan
    secara profesional orang seseorang yang akhli, oleh karena itu pijakan
    yang kokoh harus didukung oleh banyak landasan, dan didukung oleh
    hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Dengan adanya
    pijakan yang jelas dan kokoh, pengembangan layanan bimbingan dan
    konseling baik teori maupun prakteknya dapat memberikan manfaat
    yang sangat besar, khususnya umat manusia. Landasan dalam praktik
    bimbingan dan konseling yang kokoh, memiliki pendukung (konselor)
    sebagai pelaku utama dari bimbingan dan konseling tersebut. Lima
    landasan yang menjadi dasar dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan
    dan konseling, sebagai berikut:
  10. Landasan Filosofis adalah: landasan yang mendudukkan pendidikan
    dari makna dan hakikat pendidikan itu sendiri yang bersifat filsafat.
    Dalam bahasa Yunani filsafat adalah Filoshopia atau Philein artinya
    mencintai, sedangkat Sophos atau Sophis artinya hikmah, arif,
    atau bijaksana. Dari kata tersebut lahirlah kata dalam bahasa
    Inggris philosophy apabila diartikan adalah “cinta kearifan”. Filsafat
    sebagai landasan bimbingan dan konseling bermakna bahwa
    filsafat menyediakan dasar pijakan bagi bimbingan dan konseling
    untuk berdiri. Filsafat berusaha membimbing, mengarahkan
    semua praktek konseling, praktek konseling yang tidak memiliki
    landasan filosofis akan mengalami kekosongan makna. Landasan
    6 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    filosofis yang baik, akan membawa konseli dari manusia yang apa
    adanya menjadi manusia yang paripurna, ideal, menurut kaedah
    kebenaran sesuai dengan hakikat dan sifat manusia, sebagai
    pribadi yang mandiri dan berkembang secara optimal
  11. Landasan Religi: sesungguhnya kehidupan manusia di dunia
    berhubungan dan berpengaruh terhadap kehidupan di akhirat. Hal
    ini bermakna bahwa kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari
    agama. Keyakinan bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang diberi
    tugas sebagai khalifah di muka bumi harus difungsikan oleh manusia
    itu sendiri. Implementasi unsur-unsur agama dalam konseling tidak
    berarti memfungsikan konselor sebagai ulama, tetapi dilakukan
    sesuai dengan kebutuhan konseli. Konseli memiliki kebebasan
    untuk menentukan nasibnya sendiri. Landasan religius memberi
    arah bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, sikap yang
    mendorong perkembangan kehidupan manusia disesuaikan
    dengan kaidah-kaidah agama, alasan mengapa landasan religius
    dimasukkan dalam konseling adalah agar manusia sebagai konseli
    yakin dan percaya bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
    alat dalam membantu perkembangan dan pemecahan masalah
    yang ia hadapi. Sekalipun di Amerika agama tidak menjadi bagian
    dalam proses layanan bimbingan dan konseling, namun Indonesia
    sebagai negara berketuhanan memasukkan unsur- unsur agama
    ke dalam layanan dan syah-syah saja sepanjang sesuai dengan
    kebutuhan dan tidak memaksa konseli yang tidak seagama dengan
    konselor.
  12. Landasan Pendidikan: pendidikan sebagai sarana untuk menjamin
    kelangsungan hidup manusia. Pendidikan sebagai salah satu
    lembaga sosial yang universal berfungsi sebagai sarana reproduksi
    sosial, ditinjau dalam tiga aspek yaitu a) upaya pengembangan
    memanusiakan manusia. Manusia akan dapat menjadi manusia
    melalui pendidikan, tanpa pendidikan manusia tidak akan
    mampu mengembangkan dimensi individual, dimensi sosial dan
    keberagamaanya, b) bimbingan dan konseling mengembangkan
    proses belajar, dan menanamkan kesadaran belajar. c) pendidikan
    merupakan inti tujuan pelaksanaan layanan bimbingan dan
    Psikologi Konseling 7
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    konseling, yang dapat memberi penguatan pada tujuan
    pendidikan sebagaimana isi program layanan bimbingan dan
    konseling yang meliputi aspek dan tugas-tugas perkembangan
    individu, kematangan pendidikan karier, kematangan personal dan
    emosional, serta kematangan sosial pada jenjang pendidikan dasar
    (SD, SMP dan SMA/SMK). Hasil-hasil bimbingan dan konseling
    dapat menunjang keberhasilan pendidikan pada umumnya
  13. Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan
    pemahaman bagi konselor tentang prilaku individu yang menjadi
    sasaran. Guru BK atau konselor sekolah, wajib memahami
    aspek-aspek psikologis pribadi konseli sebagai peserta didik
    Untuk kepentingan bimbingan dan konseling, beberapa kajian
    psikologi perlu dikuasai oleh konselor seperti’ motif dan motivasi,
    pembawaan dan lingkungan, perkembangan individu, belajar dan
    kepribadian.
  14. Landasan sosial-budaya adalah landasan yang dapat memberikan
    pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan
    kebudayaan sebagai faktor yang mempengaruhi indidvidu.
    Sejak kelahirannya, manusia telah didik dan dibelajarkan untuk
    mengembangkan pola-pola prilaku yang sejalan dengan tuntutan
    sosial-budaya yang berada dilingkungannya. Kegagalan dalam
    memenuhi tuntutan sosial budaya dapat menyebabkannya
    terbelenggu dari lingkungan. Lingkungan sosial budaya yang
    melatarbelakangi kehidupan individu yang berbeda menyebabkan
    perbedaan dalam proses pembentukan prilaku dan kepribadian.
    Apabila perbedaan dalam sosial-budaya ini tidak dijembatani,
    maka akan timbul konflik internal dan eksternal yang dapat
    menghambat proses perkembangan pribadi dan prilaku individu
    yang bersangkutan dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.
    Dalam proses konseling komunikasi interpersonal akan terjadi
    antara konselor dengan konseli, keduanya kemungkinan memiliki
    latar sosial-budaya yang berbeda. Pederson dalam Prayitno (2003)
    mengemukakan ada enam sumber hambatan yang dapat timbul
    dalam komunikasi sosial dan penyesuaian diri antar budaya sebagai
    8 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    berikut; a) perbedaan bahasa, b) komunikasi nonverbal, c) stereotipe,
    d) kecenderungan menilai, e) landasan sosial-budaya, f) landasan ilmu
    pengetahuan (ilmiah) dan teknologi. Selanjutnya dalam praktik layanan
    bimbingan dan konseling, ada beberapa kajian psikologi yang perlu
    dikuasai oleh konselor adalah tentang:
  15. Motif dan motivasi; motif dan motivasi berkenaan dengan dorongan
    yang menggerakan seseorang untuk berprilaku baik atau motif
    primer, yaitu motif yang didasari oleh kebutuhan asli yang dimiliki
    oleh individu semenjak lahir. Motivasi berarti keadaan internal
    organisme manusia atau hewan yang mendorongnya untuk berbuat
    sesuatu. Motivasi sebagai kekuatan atau energizer yang mendorong
    manusia untuk bersikap bertingkah laku secara terarah. Konselor
    harus dapat memahami apa motif dan motivasi yang dimiliki oleh
    konselinya sehingga mengetahui arah prilaku konseli
  16. Pembawaan dan lingkungan; faktor pembawaan dan lingkungan
    merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan dari kajian motif
    dan motivasi. Kedua faktor ini merupakan faktor yang sangat
    penting dalam menentukan prilaku individu. Faktor pembawaan
    merupakan faktor yang dibawa individu sejak lahir dan merupakan
    yang faktor potensial. Ada yang memiliki potensial tinggi dan
    ada yang rendah tergantung dari lingkungan. Peran lingkungan
    diperlukan untuk membantu mengoptimalkan potensi yang
    dimiliki oleh individu tersebut. Tidak hanya pembawaan piskologis
    saja tetapi pembawaan fisiologis juga mempengaruhi mental dan
    kepribadian individu. Beberapa individu ada yang tidak percaya
    diri dengan kekurangan yangia miliki, sehingga menimbulkan
    dampak yang sangat besar bagi perkembangan mental individu dan
    diperlukan penanganan yang baik. Sedangkan lingkungan adalah
    keadaan sekitar individu meliputi lingkungan keluarga, masyarakat
    dan lingkungan pertemanan. Meskipun individu memiliki
    potensi yang tinggi jika tidak didukung oleh lingkungan maka
    perkembangan potensinya tidak akan berkembang optimal. Maka
    dalam kehidupan sosial, individu harus pandai memilih mana yang
    baik dan mana yang tidak baik.
    Psikologi Konseling 9
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
  17. Perkembangan individu; proses tumbuh dan berkembangnya
    individu diawali sejak masa konsepsi (prenatal) hingga akhir
    hayatnya, meliputi aspek psikomotorik, bahasa, kognitif,
    kecerdasan, moral dan sosial. Setiap individu memiliki fase
    perkembangan yang berbeda tergantung dari faktor-faktor yang
    mempengaruhi seperti hormon dan lingkungan. Ada individu
    yang berkembang secara cepat tingkat intelegensi dan fisik,
    ada juga yang lambat. Beberapa teori mengemukakan bahwa
    perkembangan individu hampir sama dalam setiap jenjang seperti
    pada tahap sensori motor dan tahap pra-opersional, tetapi secara
    umum individu memiliki ciri khas masing-masing, oleh karena itu,
    dalam menjalankan tugasnya, konselor harus memahami berbagai
    aspek perkembangan, sekaligus dapat memberikan arah bagi
    perkembangan untuk masa depan
  18. Belajar sebagai rangkaian kegiatan untuk mengetahui sesuatu,
    dan sekaligus konsep mendasar dalam psikologi. Belajar menjadi
    penting karena akan berdampak bagi diri, terjadi perubahan
    secara fisik atau perubahan prilaku. Setiap manusia hidup
    pasti belajar, seseorang tidak dapat mempertahankan diri dan
    mengembangkan dirinya tanpa belajar. Inti dari belajar adalah
    menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan hal yang
    sudah ada pada diri individu. Untuk memahami konseli konselor
    harus mengetahui teori-teori belajar yang akan mempermudahnya
    untuk mendiagnosis kesulitan konselinya
  19. Kepribadian; kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam
    diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan cara unik
    dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Unik sebagaimana
    yang dimaksud adalah kualitas prilaku individu yang memiliki kekhasan
    sehingga dapat diketahui individu tersebut berbeda dengan
    yang lain. Keunikan tersebut didukung pula oleh faktor psikofisik,
    misalnya struktur tubuh, hormon yang saling berpengaruh dan
    menentukan kualitas prilaku individu tersebut. Seorang konselor
    harus mengenal kepribadian yang dimiliki oleh konselinya karena
    kepribadian menyangkut seluruh prilaku yang dilakukan oleh
    individu tersebut. Mengenal kepribadian konseli akan sangat
    10 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    membantu konselor dalam melakukan tindakan preventif dan
    kuratif dalam memecahkan masalah
    Psikologi sangat dominan memainkan perannya dalam proses
    bimbingan dan konseling terutama yang berkaitan dengan prilaku
    individu. Psikologi konseling, sebagai cabang dari psikologi menjadi
    acuan dalam melakukan konseling. Dalam bahasa Yunani Kuno ψυχή
    (Psychē yang berarti jiwa) dan λογία (logia yang artinya ilmu). psikologi
    atau Psychology merupakan gabungan dan kata Psyche berarti jiwa
    dan Logos adalah ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagal ilmu
    jiwa. Psyche atau jiwa sulit didefinisikan karena jiwa adalah objek
    yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya. Istilah jiwa sudah jarang
    digunakan dan diganti dengan istilah psikis. Agar pengertian psikologi
    lebih jelas beberapa akhli sepakat untuk menyimpulkan bahwa psikologi
    adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkahlaku manusia,
    sebagai individu dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah
    laku tersebut adalah tingkah laku yang nampak dan tidak nampak,
    tingkahlaku yang disadari dan tingkah laku yang tidak disadari.
    Ilmu psikologi awalnya muncul atas dasar pemikiran para filsuf
    pada zaman Yunani kuno, yaitu:
    Tabel 1
    Pemikiran Para Filsuf (Zaman Yunani Kuno)
    No Tokoh Tahun Teori
    1 Demokritos 460-362 SM
    Pegetahuan manusia bergantung pada
    indera yang menerima atom-atom dari
    objek-objek di dunia
    2 Heraclitus 530 SM Basis kehidupan alam semesta adalah
    unsur api.
    3 Anaximender 610-546 SM
    Unsur udara merupakan sumber kehidupan
    alam ini atau teori ini biasa disebut
    pnuema
    4
    Thales (ahlimatematika
    dan
    astronomi)
    640-546 SM
    Unsur air adalah yang paling penting
    dalam kehidupan
    5 Parmenides Abad ke-6
    SM
    Perubahan dan hal-hal yang terjadi di
    dunia adalah efek dari pengamatan dan
    distorsi indera manusia.
    Psikologi Konseling 11
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    Mereka adalah penganut teori Naturalisme yaitu teori yang mengungkapkan bahwa
    Naturalistik atau Natura atau alam adalah asal mula seluruh unsur yang ada di
    bumi. Unsur fisik ditekankan sebagai penyebab berbagai prinsip kehidupan.
    No Tokoh Tahun Teori
    1 Hippocrates 460-377 SM
    Cairan (humor) yaitu darah, lendir, kelenjar
    hitam, dan kelenjar kuning, merupakan
    unsur penting yang berpengaruh dalam
    kesehatan manusia
    2 Empedocles 500-430 SM Pengindaraan dari berbagai proses
    stimulus.
    3 Alcmaeon
    Pentingnya indera pengelihatan atau
    syaraf pada mata dan otak sebagai pusat
    berpikir.
    Biologis: adalah sebuah pendekatan psikologi, untuk mengetahui kondisi kehidupan
    internal dan fisiologis manusia. Pengaruh dan faktor yang dipertimbangkan adalah
    faktor hormon, gen, kromosom, otak, fisiologis dan neurologis yang mempengaruhi
    prilaku manusia.
    No Tokoh Tahun Teori
    1 Hippocrates 500-450 SM Ilmu geometri.
    2 Pythagoras 582-500 SM Ilmu geometri dan teori penginderaan.
    Mathematis: menekankan dan mengeksplor bagian material sebagai prinsipprinsip
    umum dalam kehidupan
    No Tokoh Tahun Teori
    1 Gorgias 480 – 411 SM Sesuatu tidak akan ada/eksis jika tidak
    ditangkap oleh indera
    2 Pythagoras 481 – 411 SM Informasi sensorik adalah hal yang penting
    untuk mengetahui ilmu pengetahuan
    Eklektik: sikap operasional dilakukan untuk pengamatan kehidupan sebagaimana
    hidup itu berjalan. Teori ini dipelopori oleh kaum sofis yang membuat kampus
    keliling, dan menyebarkan ajarannya kepada yang ingin mengetahui
    No Tokoh Tahun Teori
    1 Socrates 470-399 SM
    Moralitas dan transenden atau hal yang
    bertentangan dengan materialistik dalam
    kehidupan man
    12 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    2 Anaxagoras 488-428 SM
    Nous atau pikirian dunia adalah yang
    menciptakan keteraturan terhadap kekacauan
    dunia.
    Humanistik: pencarian penjelasan mengenai kehidupan manusia dengan mengamati
    berbagai macam bentuk kehidupan lainnya.
    Dua tokoh lainnya yang berpengaruh terhadap perkembangan
    ilmu psikologi adalah
    Tabel 2
    Perkembangan Ilmu Psikologi
    No Tokoh Tahun Teori
    1 Aristoteles (383-322 SM
  • Dinamika alam dan keragaman
    dalam studi. Karya lain tentang,
    logika, Ilmu pengetahuan – IPA,
    Biologi, Psikologi, Metafisika,
    Estetika, Etika dan Politik
  • Orang pertama yang menempatkan
    dasar- dasar metode ilmiah.
  • Aristoteteles menjadi insnpirasi,
    berdasarkan dasar-dasar
    pemikirannya.
    2 427-347 SM
  • Interaksi antara manusia dan lingkungannya
    merupakan faktor penting
    untuk memahami kehidupan manusia,
    atau membentuk mind- body
    (pikiran-tubuh) yang disebut dualism
  • Plato mengungkap teori kejiwaanya
    pada
    politik.
  • Sebagai murid Socrates, ajaran dan
    pemikiran Plato sangat terpengaruh
    Socrates.
  • Ia menulis, buku berjudul Republik
    buku yang hingga saat dijadikan sebagai
    rujukan dalam pendidikan filsafat
    dan politik di berbagai negara.
    Bidang garapan ilmu psikologi sebagaimana dijelaskan di atas sangat
    luas., sehingga dalam perkembangannya ilmu psikologi dikelompokkan
    dalam beberapa bidang kajian seperti :
    Psikologi Konseling 13
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
  1. Psikologi perkembangan, cabang ilmu yang mempelajari tingkah
    laku manusia sepanjang rentang kehidupannya (life spain)
  2. Psikologi pendidikan, ilmu yang mempelajari tingkahlaku manusia
    dalam situasi pendidikan.
  3. Psikologi sosial, ilmu yang mempelajari tingkahlaku manusia dalam
    berhubung- an dengan masyarakat
  4. Psikologi industri, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan
    hubungan- nya dengan industri serta organisasi.
  5. Psikologi klinis, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
    yang sehat dan tidak sehat, normal dan tidak normal, dilihat dari
    berbagai aspek psikis
    Pada abad 20 manusia baru mengenal konseling (guidance)
    muncul karena kompleksitas kehidupan manusia yang penuh dengan
    persaingan dan dilema. Dalam kehidupannya, manusia tidak terlepas
    dari rangkaian peristiwa yang menyebabkan munculnya masalah
    dan mengakibatkan stress. Secara tradisional alternatif yang dapat
    dilakukan untuk menyelesaikan masalah dan persoalan-persoalan
    biasanya dibicarakan bersama keluarga, ahli agama, sahabat dan
    guru. Tetapi akan lebih efektif apabila dikomunikasikan atau ditangani
    oleh ahlinya, yaitu psikolog atau konselor. Cikal bakal pertumbuhan
    bimbingan dan konseling di Indonesia salah satunya adalah pergerakan
    pendidikan Taman Siswa yang dipelopori oleh K.H. Dewantara, beliau
    menanamkan sifat-sifat nasionalisme kepada para pelajar. Dari sudut
    pandang bimbingan konsep tersebut menjadi dasar bagi pelaksanaan
    layanan bimbingan dan konseling untuk menangani masalah besar
    melalui pemberantasan buta huruf dengan dijiwai semangat pancasila
    dan UUD 45 membantu siswa agar dapat berprestasi. Hal ini yang
    menjadi fokus utama dalam bimbingan.
    Layanan Bimbingan dan Konseling di Indonesia dikenal sejak tahun
  6. Resmi dan diberlakukan dalam kurikulum pada tahun 1975,
    disempurnakan kembali dalam kurikulum 1984 dengan memasukkan
    layanan bimbingan karir didalamnya. Selanjutnya dalam era Lepas
    landas yang memiliki makna sebagai tahap pembangunan yang ditandai
    dengan kehidupan nasional atas kemampuan dan kekuatan sendiri
    khususnya dalam aspek ekonomi. Era lepas landas ditandai dengan
    14 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    keberadaan dan berkembang atas dasar kekuatan dan kemampuan
    sendiri. Manusia lepas landas adalah manusia mandiri secara utuh yang
    ditandai dengan mental yang kokoh, disiplin, dan integrasi nasional.
    Perwujudannya nampak dalam kemampuan menghadapi tekanan
    zaman baru yang berdasarkan peradaban komunikasi informasi.
    Jika di Indonesia Bimbingan dan Konseling berada pada setting
    pendidikan formal maka di Amerika Serikat tempat asal mula lahirnya
    guidance and counseling justru lahir dari pendidikan non-formal.
    Bimbingan dimulai pada abad 20 di Amerika ditandai dengan
    didirikannya Vocational Bureau tahun 1908 oleh Frank Parsons, dikenal
    sebagai bapak bimbingan dan konseling (the father of guidance) yang
    menekankan pentingnya setiap individu diberikan pertolongan agar
    mereka dapat mengenal atau memahami berbagai perbuatan dan
    kelemahan diri dengan tujuan, agar dapat memilih pekerjaan yang
    sesuai dan tepat bagi dirinya.
    Konseling sebagai cabang dari psikologi merupakan praktik
    pemberian bantuan kepada individu. Kepercayaan masyarakat dan
    prestise yang dicapai konselor dalam membantu konseli merupakan
    gambaran keseriusan bantuan dan sebagai upaya kemanusiaan yang
    dilakukan untuk mengembangkan kemadirian setiap individu.
    Psikologi Konseling 15
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    Jika kita berbicara tentang profesi maka yang ada dalam pikiran
    adalah sebuah pekerjaan. Namun tidak sesederhana mengucapkannya,
    bahwa jika telah memiliki sebuah pekerjaan apapun jenisnya itu adalah
    sebuah profesi. Banyak persyaratan yang dituntut dari sebuah bidang
    pekerjaan yang masuk pada kategori Profesi. Hingga saat ini sebagian
    masyarakat masih belum memahami profesi psikolog, psikiater, dan
    konselor, bahkan ada sebagian menganggapnya sama.
    Padahal, ketiga bidang ilmu (profesi) tersebut memiliki cara kerja,
    perspektif, dan pendekatan yang berbeda.
    A. Definisi Profesi
    Profesi adalah pekerjaan atau bidang pekerjaan yang menuntut
    pendidikan keahlian intelektual tinggi dan tanggung jawab etis, mandiri
    dalam prakteknya. Carter (2010) dalam kamus “Good’s Dictionary of
    Education”, profesi adalah suatu pekerjaan yang meminta persiapan
    spesialisasi yang relatif lama diperoleh melalui Lembaga Perguruan
    Tinggi dan memiliki kode etik khusus”. Sedangkan Poerwadarminta
    (2003) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan profesi
    sebagai “bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (seperti
    keterampilan, kejuruan dan sebagainya). Dalam pengertian ini, dapat
    dipertegas bahwa profesi merupakan pekerjaan yang harus dikerjakan
    dengan bermodal keahlian, keterampilan dan spesialisasi tertentu.
    Jika selama ini profesi hanya dimaknai sekedar pekerjaan, sedangkan
    substansi dibalik makna tersebut tidak terikat pada persyaratan,
    Bab 2
    Pengenalan Terhadap
    Profesi
    16 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    maka profesi tidak dapat digunakan untuk menyebut bahwa sebuah
    pekerjaan adalah profesi.
    Dalam pandangan Vollmer dan Mills (1991) makna profesi ditinjau
    dari sosiologis, ia mengemukakan bahwa profesi merujuk kepada
    suatu kelompok pekerjaan dari jenis yang ideal, yang sebenarnya
    tidak ada dalam kenyataan, tetapi menyediakan suatu model status
    pekerjaan yang dapat diperoleh bila, pekerjaan tersebut telah
    mencapai profesionalisasi dengan penuh. Selanjutnya ditegas bahwa
    profesi adalah suatu pekerjaan yang didasarkan atas studi intelektual
    dan latihan yang khusus, tujuannya untuk menyediakan pelayanan
    keterampilan atau advise terhadap yang lain dengan bayaran atau
    upah tertentu (a profession may perhaps be defined as an occupation
    based upon specialized intellectual study and training, the purpose of
    which is to supply skilled service or advice to other for a definite fee or
    salary). Menurut Peter Jarvis yang dikutip dari Cogan (1983) bahwa
    profesi adalah suatu “keterampilan yang dalam prakteknya didasarkan
    atas struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian pelajaran atau
    ilmu pengetahuan”. Senada dengan pendapat di atas. Selanjutnya
    Sutisna (1983) menyimpulkan bahwa profesi yang ideal didukung
    oleh beberapa hal seperti: a) dasar teori ilmu yang sistematis, b)
    kewenangan profesionalnya diakui, c) ada sanksi dan pengakuan
    masyarakat akan keabsahan kewenangannya, d) memiliki kode etik
    yang regulative,e) kebudayaan profesional, f) persatuan profesi yang
    kuat dan berpengaruh.
    Secara terminologis, definisi profesi apabila telah memiliki syaratsyarat
    dan ketentuan sebagai berikut:
  7. Profesi harus didukung dengan keahlian khusus, keahlian tersebut
    hanya dapat diperoleh dengan mvempelajarinya secara khusus
    melalui (pendidikan akademik)
  8. Profesi dipilih karena panggilan jiwa dijalani dengan sepenuh
    waktu. Profesi dipilih karena kewajiban, dipilih karena mencintai
    pekerjaan tersebut, senang dan ingin ada panggilan untuk
    mengabdi
  9. Profesi dijalani menurut aturan yang jelas, dikenal umum, teorinya
    universal dan diakui
    Psikologi Konseling 17
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
  10. Profesi menuntut kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif.
    Kecakapan dan kompetensi ini diperlukan untuk meyakinkan peran
    profesi terhadap pengguna
  11. Pemilik profesi memiliki otonomi menjalankan tugas profesinya,
    otonomi tersebut teruji, baik oleh rekan seprofesinya atau orang
    lain
  12. Profesi memiliki kode etik profesi, sebagai pedoman dalam
    melaksanakan tugas profesi
  13. Profesi harus memiliki pangsa, pengguna seperti ada konseli, ada
    konsumen, ada pasien
  14. Memiliki organisasi profesi sebagai badan hukum
  15. Mengenali hubungan profesinya dengan bidang profesi lain.
    Pengertian dan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh sebuah
    profesi cukup jelas sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak semua
    bidang pekerjaan dapat digolongkan sebagai suatu profesi. Berikut
    bidang pekerjaan yang perlu dikenali oleh mahasiswa dan masyarakat
    pada umumnya berkaitan dengan psikologi dan konseling, agar dalam
    penggunaan dan penempatannya sesuai dengan yang dimaksud,
    seperti berikut. 1) psikolog, 2 ) psikiater, dan 3) konselor.
    B. Definisi Psikolog
    Psikolog adalah orang yang telah menempuh pendidikan, lulus
    dan memiliki gelar.S.Pi atau M.Psi. (psikolog). Gelar psikolog yang
    mereka peroleh atau mereka pakai karena telah menempuh program
    Master dalam bidang tertentu dari psikologi profesi (klinis, pendidikan,
    industri-organisasi) kecuali untuk para lulusan psikologi S1 yang lulus
    masih dengan gelar Dra. Atau Drs. (program S1 lama, sudah dibekali
    setara dengan program S2 saat ini). Sepanjang masa studi, para
    psikolog dibekali dengan berbagai teori tentang manusia, dinamika dan
    perkembangan, kemampuan untuk melakukan analisis dan psikoterapi
    untuk membantu menyelesaikan masalah seseorang atau kelompok.
    Asumsi dasar yang medasari kerja psikolog bahwa setiap manusia
    memiliki kapasitas untuk berpikir dan menentukan apa yang terbaik
    untuk dirinya. Peran psikolog adalah merefleksikan, memberikan
    pandangan, serta membuka wawasan berpikir bahkan dalam beberapa
    18 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    kasus dapat memberikan arahan bagi konselinya untuk berubah dan
    menyelesaikan masalahnya. Dalam praktik psikologi, psikolog tidak
    menggunakan obat-obatan seperti halnya dokter, terapi dilakukan
    melalui kata-kata. Psikolog memandang manusia sebagai individu
    dalam konteksnya dengan lingkungan atau masyarakat. Psikolog
    berkompeten untuk melakukan dan menginterpretasikan berbagai
    macam tes psikologi, seperti tes IQ, tes minat bakat, tes kepribadian
    guna membuat profil klinis, serta berbagai tes lainnya. Tes yang
    dilakukan Psikolog merupakan bagian dari upaya untuk memberikan
    gambaran psikologis tentang konseli dan atau konseli, sebagai referensi
    untuk pihak lain sesuai dengan kebutuhan, misalnya syarat mengikuti
    Ujian Nasional, masuk ke perguruan tinggi, mendaftar menjadi calon
    legislatif, syarat masuk ke Akademi militer dan Akademi polisi.
    C. Definisi Psikiater
    Psikiater adalah dokter yang melanjutkan studi S2 dalam bidang
    Psikiatri, mendapat gelar Spesialis dalam bidang Kesehatan Jiwa yang
    bergelar dr. dan Sp.KJ (Spesialis Kesehatan Jiwa). Tentu saja berbeda
    dengan psikolog, fokus seorang psikiater adalah pada perubahanperubahan
    biologis, fisiologis yang terjadi dalam diri individu, yang
    menyebabkan atau disebabkan oleh masalah yang dihadapi individu
    tersebut. Misalnya seseorang yang mengalami depresi ia membutuhkan
    obat anti depresan untuk mengimbangi kadar Neurotransmiter
    Serotonin yang tidak seimbang, karena reaksi tubuh sebab-akibat
    kondisi depresinya. Asumsi dasar melandasi kerja psikiater adalah
    masalah kejiwaan manusia disebabkan karena ketidakseimbangan
    fungsi-fungsi fisiologis (hormon, neurotransmiter).
    Psikiater dapat menggunakan obat-obatan untuk membantu
    seseorang mengatasi masalahnya, tetapi boleh juga tidak menggunakan
    obat-obatan tergantung dari ringan atau beratnya depresi yang dialami.
    Beberapa psikiater juga dapat memberikan tes psikologi tertentu,
    seperti MMPI (Minesota Multiphasic Personality Inventor) yaitu salah
    satu tes kepribadian yang sering digunakan dalam kesehatan mental.
    Pengujian ini digunakan oleh profesional terlatih untuk membantu
    mengidentifikasi struktur kepribadian dan psikopatologi. MMPI terdiri
    Psikologi Konseling 19
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    dari 566 pernyataan tentang sikap, reaksi emosional, gejala fisik dan
    psikologis, serta pengalaman masa lalu dengan pilihan jawaban benar,
    salah atau tidak dapat dikatakan. Sejalan dengan perkembangan ilmu
    pengetahuan MMPI direvisi dan disusun ulang menjadi dua versi
    yang berbeda, yaitu : 1) MMPI-2 dan 2) MMPI Adolescense. Namun
    pembahasan tentang salah satu revisi tanpa rujukan pada MMPI yang
    pertama. MMPI adalah tes yang paling luas digunakan untuk mengukur
    kepribadian.
    Dalam tes ini tidak ditentukan trait kepribadian tertentu tetapi
    memberikan beratus-ratus pernyataan tes. Kepada beberapa
    kelompok individu dan ada pernyataan yanng membedakan antara
    satu kelompok dengan kelompok lain sehingga disebut dengan teknik
    konstruksi empiris, dimana setiap butir soal memiliki hubungan aktual,
    empiris dengan karakteristik kepribadian yang diukur. Misalnya: ada
    skala butir soal yang menunjukkan perbedaan antara individu yang
    normal dengan paranoia. MMPI-2 (Minesota Multiphasic Personality
    Inventory), perkembangan dari MMPI terdiri dari 567 pernyataan
    afirmatif benar atau salah. 370 soal pertamanya sama dengan yang ada
    dalam MMPI, perbedaannya disediakan respon yang dibutuhkan untuk
    memberi skor 10 skala klinis yang asli dan 3 skala validitas. 197 butir
    soal tersisa diperlukan untuk menskor seluruh komponen yang terdiri
    dari 104 validitas baru yang direvisi dan dipertahankan, serta skala dan
    sub skala suplementer yang membangun inventori secara lengkap.
    Soal-soal tersebut mencakup banyak bidang, seperti kesehatan umum,
    symptom-symptom afektif, neorologist dan motorik, sikap seksual,
    politis dan sosial, pendidikan, pekerjaan, keluarga, pernikahan, serta
    banyak prilaku neurotis atau psikotis yang dikenal.
    Tes neuropsikologi adalah tes untuk melihat keberfungsian syaraf
    serta anomali atau adaptabilitas seseorang dalam masyarakatnya, dapat
    membantu dokter mengetahui bagaimana kerusakan otak, seberapa
    besar mempengaruhi kemampuan untuk berpikir, berkonsentrasi,
    memecahkan masalah, atau mengingat. Tes Neuropsikologi
    memberikan dokter gambaran keseluruhan dari seberapa baik otak
    bekerja. Dokter dapat menggunakan hasil tes untuk menentukan yang
    terbaik seperti apakah pengobatan atau rehabilitasi program untuk
    pasien-nya. Dokter dapat memberikan rekomendasi pengujian apabila
    20 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    pasienya memiliki penyakit yang dapat mempengaruhi otak, seperti;
    a) stroke, b) alzheimer, c) demensia, d) tumor otak, e) parkinson, dan
    f) epilepsi.
    C. Definisi Konselor
    Pendekatan yang digunakan konselor mirip dengan psikologi. Fokus
    kerja konselor adalah pada individu yang normal tetapi mempunyai
    masalah. Orang yang normal bermasalah, berarti mereka yang
    sebenarnya memiliki masalah dan tantangan dalam hidup, namun
    tidak sampai menyebabkannya mengalami gangguan jiwa serius,
    seperti: skizofrenia, depresi dengan gejala psikotik, atau gangguangangguan
    jiwa yang ekstrim. Pendekatan yang dilakukan konselor
    adalah pendekatan humanistik, konselor memandang setiap manusia
    memiliki kapasitas penuh untuk menentukan hidupnya ke arah positif
    dan konstruktif. Peran konselor menjadi seorang teman, mentor,
    dan pendengar yang baik bagi konselinya. Berbeda dengan psikologi,
    konselor tidak dibekali kompetensi yang mendalam untuk menangani
    individu atau kelompok yang mengalami gangguan kejiwaan serius.
    Di Indonesia, program konselor seolah-olah disisipkan dalam bidang
    psikologi, sehingga seorang psikolog juga dapat berperan sebagai
    seorang konselor pada saat membantu menangani manusia yang
    normal bermasalah.
    Konselor bergelar M.K , M.A. in counseling, Kons. Gelar konselor
    dapat diperoleh dari program Pendidikan (S.Pd. / M.Pd. Bimbingan
    dan Konseling) yang melanjutkan spesialisasi dalam bidang Konselor),
    atau dari program Teologi. Program Konselor di bawah Fakultas
    Psikologi di Indonesia memang belum ada. Di luar negeri, Konselor
    atau Counseling Psychology merupakan program yang ada di bawah
    Program Studi Psikologi. Itulah sebabnya ada beberapa konselor
    yang bergelar M.A. (Master of Arts). Psikolog dapat berperan sebagai
    seorang konselor ketika menangani manusia yang normal bermasalah.
    Cara kerja konselor dan psikolog berbeda penekanan dan dalam proses
    belajarnya juga berbeda.
    Ada beberapa tes psikologi dapat dilakukan konselor tetapi
    tidak semua tes psikologi dapat dilakukan oleh seorang konselor
    Psikologi Konseling 21
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    yang sudah mendapatkan pelatihan di bidang tes. Tes psikologi yang
    digunakan didasarkan atas kebutuhan memahami peserta didik,
    atas dasar pemahaman tersebut konselor dapat menyusun program
    untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik.
    Keseluruhan hasil pemeriksaan psikologis digunakan untuk keperluan
    bahan diagnostik (baik diagnostik tentang kesulitan belajar atau
    diagnostik kesulitan pribadi lainnya). Bahan informasi dalam layanan
    penempatan pemilihan program khusus, pemilihan kelanjutan studi,
    pemilihan lapangan kerja dan penempatan lainnya. Bimbingan dan
    Konseling menggunakan tes dalam proses konseling sebagai upaya
    untuk memperoleh tambahan data atau informasi dari konseli. Adapun
    jenis instrumen Bimbingan dan Konseling secara umum digunakan di
    sekolah sebagai berikut:
  16. Tes intelegensi; secara umum tes intelegensi mengukur kemampuan
    individu dalam berpikir abstrak atau lisan, bilangan, dan simbol
    abstrak. Tes IQ yang biasa digunakan adalah Tes Binet Simon. Tes
    Binet Simon adalah tes inteligensi pertama yang dibuat oleh Alfred
    Binet dan Theophile Simon tahun 1904. Departemen Pendidikan
    di Perancis. Tes ini menyajikan pertanyaan- pertanyaan yang
    sederhana, yang menghendaki berbagai kemampuan mental anakanak.
    Pertanyaan-pertanyaan itu disusun dan disajikan dari yang
    soal yang paling mudah hingga soal yang paling sulit. Banyaknya
    pertanyaan yang dapat dijawab merupakan skor “mental age”,
    yang biasa disingkat sebagai MA. Tes ini kemudian direvisi oleh
    Lewis M. Terman di Stanford University Amerika Serikat tahun
  17. Selanjutnya dikenal sebagai the Stanford Binet Test. Revisi
    ini dimaksud untuk menyesuaikan tes dengan bahasa dan budaya
    Amerika. Pada revisi Stanford , Mental Age (MA) dibandingkan
    dengan usia kalender anak atau C A (chronological age) untuk
    mendapatkan nilai IQ.
  18. Tes kepribadian; untuk menganalisis kepribadian seperti checklist,
    inventori kepribadian dan teknik proyektif. Kepribadian yang biasa
    digunakan adalah MMPI (Minnesota Multiphasic Personality
    Inventories). MMPI adalah tes kepribadian yang paling luas
    digunakan dan paling dalam diteliti dan dipandang sebagai tes
    kepribadian terkemuka dan digunakan pada subyek yang normal
    22 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
  19. Tes bakat; tes bakat digunakan untuk mengukur kemampuan
    individu dalam mengungkapkan kecakapan dan keterampilan
    tertentu. Tes bakat yang biasa digunakan adalah tes DAT
    (Differential Aptitude Test). Perangkat Tes Bakat terdiri atas; berpikir
    verbal (Verbal Reasoning), kemampuan numerikal (Numerical
    Ability), berpikir abstrak (Abstract Reasoning), berpikir mekanik
    (Mechanical Reasoning), relasi ruang (Space Relations), kecepatan
    dan ketelitian klerikal (Clerical Speed dan Accuracy), pemakaian
    bahasa I (Language Usage I), pemakaian bahasa II (Language
    Usage II)
  20. Tes minat; tes minat diberikan untuk membantu individu
    mengembangkan self-awareness, mengidentifikasi dan
    menganalisis alternatif okupasional. Salah satu instrumen tes
    minat adalah Career Decision Making System (CDM) . CDM
    dikembangkan oleh T.F.Harrington dan A.O’Shea berdasarkan teori
    Holland dan di kembangkan menjadi tipe-tipe okupasi diantaranya:
    Crafts (Realistic) Scientific (investigative), Arts (Artistic); Business
    (Enterprise), Clerical (Conventional) dan Social (Social). CDM
    digunakan untuk mengukur minat jabatan siswa SMP hingga orang
    dewasa
  21. Tes prestasi; tes prestasi belajar berkaitan dengan tingkat
    pengetahuan, keterampilan atau pencapaian suatu bidang,
    sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi prestasi siswa,
    mengelompokkan siswa menurut tingkat pengetahuannya dan
    memberikan informasi pada orang tua tentang kelemahan dan
    kelebihan bidang akademik anaknya
  22. Tes kreativitas; tes kreativitas adalah tes yang digunakan untuk
    mengukur kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, unik,
    dengan cara-cara yang baru yang hasilnya berguna bagi diri sendiri
    dan juga orang lain. Misalnya tes dari Torrance untuk mengukur
    pemikiran kreatif (Torrance Test of Creative Thingking : TTCT) yang
    mempunyai bentuk verbal dan bentuk figural. Sudah ada yang
    diadaptasi untuk Indonesia, yaitu tes lingkaran (Circles Test ) dari
    Torrance.
    Psikologi Konseling 23
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    Tes psikologi yang digunakan atas dasar kebutuhan untuk
    memahami peserta didik, atas dasar pemahaman tersebut maka
    konselor membuat dan program untuk mengoptimalkan potensi
    yang dimiliki peserta didik. Keseluruhan hasil pemeriksaan psikologis
    menjadi dasar diagnostik (diagnostik kesulitan belajar dan diagnostik
    kesulitan pribadi) untuk menjadi bahan informasi dalam layanan
    penempatan pemilihan program khusus, pemilihan kelanjutan studi,
    pemilihan lapangan kerja dan penempatan lainnya.
    Dalam praktik pelaksanaan proses layanan psikiater, psikolog dan
    konselor dapat berkolaboratif atau bekerja sama dalam menangani
    berbagai masalah konseli, dan pemecahan masalah individu atau
    kelompok secara holistik. Misalnya, ketika seseorang mengalami
    gangguan tidur, kepada siapa ia harus berkonsultasi? Jika gangguan
    tidur tersebut serius sehingga membuatnya sulit berkonsentrasi dan
    berbicara, maka terapi obat-obatan sangat diperlukan, namun terlebih
    dahulu konsultasikan dengan dokter psikiater. Setelah terapi obat
    efektif, tubuh dan pikirannya akan siap untuk diajak berbicara dan
    berpikir selanjutnya baru dibicarakan masalah yang dialami dapat
    berkonsultasi pada psikolog atau konselor. Dengan demikian orangorang
    yang mengalami gejala psikologis tidak dapat berkonsentrasi dan
    berpikir secara jernih, mereka memerlukan bantuan psikiater untuk
    mendapatkan obat-obatan sebagai langkah pertamanya. Kemudian
    berkonsultasi untuk menyelesaikan dan menghadapi masalahnya
    dengan seorang konselor. Seorang profesional akan merujuk, mereferal
    konseli, pasien kepada profesi yang terkait dengan masalahnya jika
    masalah yang dialami konseli perlu penanganan secara medis atau
    psikologis mendalam.
    E. Perbedaan Guru BK dan Psikolog
    Jenjang Pendidikan guru Bimbingan dan Konseling serta Psikolog
    24 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    Tabel 3
    Bidang Garapan Guru BK dan Psikolog
    NO
    PROFESi PEKERJAAN
    GURU BiMBiNGAN DAN KONSELiNG
    (KONSELOR SEKOLAH) PSIKOLOG
    1 Minimal pendidikan sarjana strata 1
    (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan
    dan Bimbingan (PPB), Bimbingan
    Konseling (BK), atau Bimbingan dan
    Penyuluhan (BP)
    Sarjana psikologi yang telah
    menjalani pendidikan profesi
    (berhak membuka praktek)
    2 Aspek ruang lingkup gerakan guru
    BK pendidikan
    Aspek ruang lingkup gerakan
    psikolog pendidikan
    3 Aspek tugas guru BK menempati
    bidang pembimbingan siswa dalam
    keseluruhan proses dan kegiatan
    pendidikan, yaitu pengembangan
    diri peserta didik yang sesuai
    dengan kebutuhan, potensi, bakat,
    minat, dan kepribadian peserta didik
    di sekolah/ madrasah
    Membantu sekolah secara
    keseluruhan, sehingga menjadi
    lebih efektif dalam mendukung
    kebutuhan khusus dari murid dalam
    pendidikan, mengembangkan
    prosedur perilaku yang efektif,
    dan mengembangkan kebijakan
    lebih efektif dalam rangka
    meningkatkan kinerja dan kualitas
    sekolah
    4 Aspek Lapangan Pekerjaan guru BK
    khusunya dalam konseling di bidang
    pendidikan, tetapi juga merambah
    bidang industri dan organisasi,
    penanganan korban bencana, dan
    konseling secara umum di masyarakat
    Psikolog adalah Manajer Training
    and Development, Psikolog Sekolah,
    dan Konsultan Pendidikan
    5 Aspek Efek Terhadap Anak Didik guru
    BK mengembangkan hal-hal yang
    terdapat dalam diri anak didik secara
    optimal agar dapat mengoptimalkan
    potensinya bagi dirinya sendiri,
    lingkungan, dan masyarakat umum
    Psikolog meningkatkan
    atau mengembangkan kehidupan
    anak secara positif
    Psikologi Konseling 25
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    NO
    PROFESi PEKERJAAN
    GURU BiMBiNGAN DAN KONSELiNG
    (KONSELOR SEKOLAH) PSIKOLOG
    6 Tanggung jawab guru BK membantu
    peserta didik secara psikologis. Guru
    BK melakukan advokasi terhadap
    peserta didik yang mengalami
    permasalahan agar tidak berakibat
    Tugas dan peran dari psikolog
    tergantung pada tempat dimana
    ia bekerja. Contoh, psikolog klinis,
    bekerja di rumah sakit, puskesmas,
    atau membuka praktek bersama
    dengan dokter.
    7 Pada kemajuan pendidikannya.
    Advokasi yang dilakukan berkaitan
    dengan isu bullying, tidak
    percaya diri, prestasi akademik
    rendah, mengalami masalah
    keluarga. Umumnya guru BK akan
    memberikan arahan psikologis dan
    mental yang dapat membawa kondisi
    peserta didik menjadi lebih tenang
    sehingga dapat fokus belajar. Tugas
    Guru BK selain hal di atas adalah
    memahami kemampuan, minat,
    bakat, kepribadian peserta didik,
    untuk dapat mengarahkan citacitanya.
  • Psikolog klinis melakukan upaya
    preventif terhadap munculnya
    gangguan jiwa, memberikan
    bantuan untuk penyembuhan,
    membentuk prilaku sehat
    secara perorangan atau
    kelompok dan meningkatkan
    perkembangan jiwa, kualitas
    hidup individu dan kelompok.
    Masalah- masalah yang dialami
    adalah kecemasan, tidak
    percaya diri, kenakalan remaja,
    keluarga yang kurang harmonis,
    atau masalah anak ditangani
    oleh psikolog.
  • Psikolog pendidikan, biasanya
    bekerja dan ditempatkan di
    sekolah dari berbagai jenjang
    (play group hingga SMA).
    Psikolog pendidikan memiliki
    tugas dalam merancang
    kurikulum pendidikan yang
    disesuaikan dengan usia
    perkembangan anak. Selain
    itu, psikolog pendidikan
    berperan melakukan monitoring
    prilaku peserta didik di
    lingkungan sekolah, keluarga
    ataupun masyarakat melalui
    komunikasi dua arah dengan
    orang tua anak
    26 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    NO
    PROFESi PEKERJAAN
    GURU BiMBiNGAN DAN KONSELiNG
    (KONSELOR SEKOLAH) PSIKOLOG
  • Psikolog industri organisasi,
    memiliki keahlian dalam
    industri/ organisasi bertugas
    pada divisi Sumber Daya
    Manusia (SDM) dari suatu
    perusahaan. Tugas dan peran
    dari psikolog industri organisasi
    melakukan proses rekruitmen
    karyawan, mengembangkan
    sumber daya perusahaan (misal
    dengan mengadakan pelatihan
    internal untuk karyawan),
    merancang dan mengevaluasi
    sistem kebijakan perusahaan,
    hingga melakukan proses
    evaluasi kinerja karyawan
    Psikologi Konseling 27
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    Pendapat para pakar tentang psikologi seperti Crow and Crow, yang
    mengemukakan bahwa Psichology is the study of human behavior and
    human relationship. Kemudian Plato dan Aristoteles mengemukakan
    psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta
    prosesnya sampai akhir. Sedangkan menurut Woodworth dan Marquis,
    psikologi merupakan ilmu yang mempelajari aktivitas individu sejak dari
    dalam kandungan dan hubungannya dengan alam sekitar hingga akhir
    hayatnya. Senada dengan pendapat sebelumnya Koffka berpendapat
    bahwa, psikologi adalah prilaku makhluk hidup dalam hubungannya
    dengan dunia luar.
    A. Kajian Manfaat Psikologi Konseling
    Berdasarkan pengertian tersebut disimpulkan bahwa makna yang
    dipelajari adalah tingkah laku manusia, interaksi manusia dengan
    alam, baik yang human relationship atau yang bukan manusia, seperti
    hewan, iklim, kebudayaan dan sebagainya. Psikologi yang dimaksud
    adalah human relationship yang digunakan sebagai upaya untuk
    memudahkan proses konseling.
    Kajian psikologi konseling dan manfaat yang dapat diberikan konselor
    pada konseli dalam menunjang perjalan hidup seperti memandu,
    menyembuhkan, memfasilitasi, memodifikasi, merekonstruksi,
    mengembangkan, meng-komunikasikan, dan mengorganisasi. Berikut
    bahasan kajian dan manfaat yang dapat dipetik dari penyelenggaraan
    konseling:
  1. Upaya memberi panduan (guiding): Pada proses awal ini konselor
    tidak boleh memaksakan pemikirannya pada konseli. Bantuan
    diberikan tanpa ada unsur paksaan, konseli diberi kebebasan
    Bab 3
    Manfaat Konseling
    28 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    berpikir dan merasa serta memberikan pandangan. Disisi lain
    konselor memberikan gambaran refleksi diri konseli terkait dengan
    permasalahan dan memandunya agar dapat menyelesaikan
    masalah dengan baik dan benar. Memandu dilakukan dengan
    memberi rangsangan yang merupakan pertukaran cara pandang
    antara konselor dengan konseli untuk menuju pemahaman
    bersama dalam menyelesaikan masalah
  2. Memfasilitasi (fasilitating): Konselor berperan sebagai fasilitator
    saja yang tidak mencampuri pengalaman-pengalaman konseli atau
    mengganggu kepribadian konseli. Memfasilitasi berarti percaya
    bahwa individu mampu mengarahkan dirinya sendiri. Fasilitasi
    dilakukan dengan memberikan dukungan, dan mendorong konseli
    untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan yang positif untuk
    dirinya. Konselor memfasilitasi konseli agar dapat mengeksplor
    dirinya sendiri dan tidak memberikan pengarahan langsung.
    Perspektif memfasilitasi menggunakan pendekatan yang berpusat
    pada konseli. memberikan suatu dorongan semangat agar konseli
    menyelesaikan masalahnya. Konselor percayai konseli mampu
    mengarahkan dirinya sendiri untuk menyelesaikan masalah
    dengan menggunakan bantuan yang tersedia dari orang-orang
    terdekatnya. Kegiatan ini tidak diarahkan secara langsung oleh
    konselor tetapi melalui pernyataan tersirat.
  3. Upaya menyembuhkan (healing): Konseling adalah sebuah proses
    menyembuhkan yang berdasarkan pada sejarah psikoterapi yang
    dilakukan secara ilmiah dan spiritual. Konsep dasar menyembuhkan
    berasal dari keyakinan spiritual masyarakat didukung oleh bentuk
    penemuan (eksperimen ilmiah) yang mampu mempengaruhi
    psikologi manusia sebagai terapi. Contoh; Misalnya proses
    meditasi, exorcism bagi orang yang kerasukan dan dalam ilmiah
    ada hipnotis, guided imagery, dan sebagainya. Diadaptasi menjadi
    psikoterapi singkat dan konseling psikoanalitik.
  4. Memodifikasi (modifying): Melakukan perubahan terhadap
    prilaku individu. Prilaku yang tidak sesuai diubah menjadi yang
    lebih baik dengan pendekatan yang mengutamakan pemahaman
    untuk menyelesaikan masalah. Modifikasi prilaku diawali dengan
    kesediaan, keterbukaan, dan keterpahaman tentang apa yang
    harus diubah, mengapa, bagaimana agar perubahan tersebut
    dapat dicapai.
    Psikologi Konseling 29
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
  5. Rekonstruksi (reconstructing): Kaitannya dengan metode behavioral
    kognitif, seseorang diarahkan menuju interpretasi baru terhadap
    makna persepsi, motivasi, dan belajar. Psikologi perkembangan
    memperluas minat kepada psikologi kognitif terhadap moral serta
    kognisi sosial. Rekonstruksi kognitif dengan psikologi kepribadian
    mengkonseptualisasikan kepribadian, menekankan peran mediasi
    pada pengalaman manusia.
  6. Pengembangan (developing): Psikologi konseling memperhatikan
    perkembangan manusia. Perkembangan manusia berkembang dan
    dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal serta perubahan
    struktural lainnya. Perspektif perkembangan diartikan bahwa
    manusia akan tumbuh efektif terjadi interaksi yang sehat dengan
    lingkungannya
  7. Mempengaruhi (influencing): Suatu proses perubahan yang
    dilakukan oleh seseorang kepada orang lain seperti sikap, prilaku,
    dan perasaan. Proses konseling adalah pengaruh sosial, dimana
    konselor memberi tuntunan tentang bagaimana cara mengontrol
    prilaku yang buruk diubah, dikontrol menjadi lebih efektif. Proses
    psikologi konseling akan mempengaruhi prilaku seseorang dan
    pada saat konseling, konselor akan menawarkan sebuah metode
    kontrol diri yang baru agar interaksi dirasakan lebih maksimal
  8. Mengkomunikasikan (communicating): Komunikasi dilakukan
    untuk melibatkan diri dalam interaksi, komunikasi digunakan juga
    untuk melakukan klarifikasi, dalam rangka memahami konseli
    dan masalahnya. Komunikasi memiliki banyak tipe tergantung
    pada konteksnya. Komunikasi yang baik menjadi dasar dari setiap
    interaksi untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi yang baik
    antara konselor dan konseli harus ada keterbukaan dan saling
    mendengar
  9. Mengorganisasi (organizing): Mengorganisasi untuk membantu
    konseli menentukan keputusan, bertindak, bertanggungjawab
    terhadap keputusannya, sehingga mampu mengubah apa yang
    seharusnya diubah. Relasi dengan lingkungan eksternal dapat
    diubah dengan mengorganisasi perubahan- perubahan seperti
    apa yang diinginkan.
    30 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    Menurut Surya (2003) manfaat lain yang diperoleh mempelajari
    psikologi konseling adalah menjadi landasan dalam perencanaan
    memasuki profesi konselor, mengembangkan diri sebagai konselor
    profesional dan menemukan konseling sebagai karir. Konseling sebagai
    “Helping Profesional” membutuhkan konselor yang memiliki jiwa yang
    kuat untuk menolong orang lain.
    B. Memanfaatkan Hypnotherapy Dalam Trauma
    Psikologis
    Di era sulit seperti saat ini banyak cerita yang meninggalkan
    ketakutan bila berpergian sendiri dengan membawa sejumlah uang
    atau benda. Tindakan kejahatan yang kelihatan halus dan tidak
    memaksa justru dapat terjadi di keramaian. Seseorang yang dihampiri
    oleh orang yang tidak dikenal tetapi berpura-pura kenal lalu disapa
    dengan ramah diajak ngobrol, dipandu untuk menyerahkan dompet,
    perhiasan kepada seseorang yang tidak dikenal. Setelah pria tak
    dikenal tersebut pergi, baru ia menyadari bahwa ia telah ditipu. Semua
    dilakukannya dalam keadaan terhipnotis. Membaca kejadian tersebut
    seolah-olah hipnotis adalah sesuatu yang buruk digu- nakan sebagai
    cara untuk melakukan kejahatan.
  10. Hypnotis Sebagai ilmu
    Ilmu hypnotis dikenal pada abad 18, Franz Anton Mesmer adalah
    tokoh yang memperkenalkan ilmu hypnotis seorang ilmuwan Austria.
    Metode ini lahir dari teori pikiran bawah sadar yang dipopulerkan
    oleh Sigmund Freud dan Carl Jung. Kemudian dipopulerkan oleh
    James Braid, Charcot, Liebault, Bemheim, Sigmund Freud, Clark Haul.
    Hypnotis diyakini sebagai seni daripada klenik. Hypnotis, adalah seni
    mensugesti, seni komunikasi, seni mengubah tingkat kesadaran, dan
    seni eksplorasi alam bawah sadar. Ilmu hypnotis, menciptakan rasa
    tenang pada seseorang, tingkat kesadarannya akan berubah. Sebagai
    terapi psikis yang dapat mengeksplorasi alam bawah sadar seseorang,
    ilmu hypnotis sangat bermanfaat digunakan untuk menanggulangi
    stres pada masyarakat yang terkena bencana alam. Pasca terjadinya
    bencana pasti akan meninggalkan trauma yang hebat bagi penduduk
    Psikologi Konseling 31
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    yang tertimpa bencana tersebut. Trauma akan menyisakan stress
    hebat Gangguan Stress Pasca Trauma (GSPT). Therapi dapat dilakukan
    dengan pemberian obat-obatan atau melalui psikotherapy (therapy
    psikis). Salah satu therapi psikis, adalah hypnosis. Hypnosis dapat
    dilakukan pada individu dan kelompok.
    Berdasarkan pengalaman klinis, induksi diberikan oleh orang
    yang berpengalaman, untuk mengeluarkan memori traumatik yang
    tersimpan di otak, therapi kelompok akan sangat efektif dilakukan,
    seperti yang dilakukan majelis pada kelompok-kelompok doa, dimana
    pesertanya menangis bersama-sama, menyesali perbuatannya,
    menyadari bahwa dirinya bersalah, kurang bersyukur sambil
    memanjatkan doa permohonan dipimpin uztad atau kyai atau therapis
    yang berpengalaman. Proses seperti itu adalah induksi hypnotik, para
    peserta dalam kelompok mengalami proses abreaksi yaitu proses
    material trauma nir-sadar, dibawa kembali ke alam sadar. Pada
    keadaan ini seseorang tidak hanya mengingat tetapi menghidupkan
    kembali material traumatik dan disertai respon emosional yang
    sesuai. Setelah proses abreaksi berakhir, peserta merasa menjadi
    ringan, nyaman dan merasa terangkat perasaannya disertai dengan
    hilangnya rasa duka mendalam yang dirasakan selama ini, hipnosis
    memperkuat konsentrasi. Pada saat konsentrasi, hipnosis memindah
    konsentrasi otak dan aliran darah dari bagian otak yang disebut “Gyrus
    Frontalis” tempat menyimpan memori permanen dan otak berpikir
    menghantarkan ke arah “Gyrus Cinguli, Amydala dan Hippocampus”.
    Ketiga bagian terakhir ini menyimpan memori jangka pendek, memori
    belajar dan memori sedang yang mengandung muatan-muatan emosi.
    Termasuk muatan emosi traumatik. Jika keadaan GSPT berlangsung
    kronik dan menetap setelah lebih dari 3 bulan, sangat sulit untuk
    kembali seperti semula. Apalagi jika pasien memiliki kepribadian yang
    rapuh sebelum sakit dan dukungan sosial yang tidak mendukung
    pascatrauma. Therapy hypnosis pascatrauma, seperti yang dilakukan
    pada korban pasca gempa dan tsunami di Aceh.
    Hebert Spiegel dan Daniel Spiegel, adalah dokter psikiater Stanford
    University Amerika mengenalkan teknik hypnosis untuk GSPT dalam
    hipnotherapi dengan Teknik Layar, konseli dalam keadaan terhipnosis
    memvisualisasikan kejadian traumatik di layar bayangannya, seolah32
    Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    olah mereka sedang melihat peristiwa yang dialami seseorang di
    televisi bayangannya pemerannya adalah konseli itu sendiri. Namun
    perlu juga diketahui apabila menginginkan hasil yang cepat justru akan
    mengakibatkan therapis dan konseli kecewa pada keyakinan palsu
    dan akan kehilangan obyektifitas. Pengukuran penggunaan therapy
    indikatornya adalah pada obyektifitas penilaian dari kriteria-kriteria
    yang ada. Mengacu pada gangguan psikiatri, kategori sembuh total,
    apabila setelah terapi, konseli bebas gejala selama 1.000 hari atau 3
    tahun. (dokter Arya Hasanuddin/PPDS Psikiatri, International Society
    of Hypnosis)
    Dalam bimbingan konseling hipnosis dapat digunakan sebagai
    salah satu metode terapi. Hipnotherapi adalah sebuah kegiatan
    therapi yang dilakukan oleh seorang konselor pada konseli dalam
    kondisi hypnosis dengan memberikan sugesti penyembuhan
    (hypno-therapeutic). Sejalan dengan kecepatan perkembangan
    ilmu psikologi pada masa kontemporer, hypnotherapy dapat dirujuk
    menjadi sebuah metode therapi yang cukup populer digunakan oleh
    psikoterapis karena caranya yang unik. Hypnotherapy terbukti dapat
    membantu manusia mengatasi berbagai gangguan psikis dalam waktu
    relatif singkat dengan tidak memberikan efek samping. Beberapa
    penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk membuktikan
    fungsi hypnotherapy sebagai sarana yang ampuh untuk membantu
    kehidupan manusia kearah yang lebih baik. Namun Hypnotherapy
    bukan therapy yang digunakan untuk menyembuhkan kerusakan otak
    akibat benturan benda keras dan bukan pula untuk menyembuhkan
    orang yang sakit mental (orang gila). Hypnotherapy adalah salah satu
    alat metode yang digunakan untuk membantu orang normal tetapi
    mereka sedang mengalami masalah psikologis. Mereka membutuhkan
    bantuan untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya. Kadang secara
    sadar orang dapat berbohong atau memanipulasi keterangan yang
    diperlukan oleh psikolog. Dengan mempelajari hipnotherapi, seorang
    psikolog akan belajar berbicara dengan konselinya tidak hanya secara
    sadar, dan alam bawah sadar.
    Dengan belajar hypnotherapy, konselor dan psikolog akan
    mendapatkan data dan keterangan yang lebih akurat, lebih mudah
    membaca, menganalisa, karakter konseli yang datang untuk menjalani
    Psikologi Konseling 33
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    therapy. Manfaat lainnya adalah therapis akan tahu bagaimana
    berbicara dengan konseli yang sebenarnya mungkin memiliki masalah
    yang sulit untuk diselesaikan dengan cara ia berkomunikasi, melalui
    pemilihan kata-kata yang tepat konseli diberikan penguatan dan merasa
    optimis. Hypnotherapis upaya membelajarkan dan membesarkan hati
    konseli, membantunya yakin dan kuat untuk merasa lebih baik dari
    kondisi sebelumnya. Seringkali seseorang tidak menyadari akar dari
    masalah yang sedang mereka hadapi, seorang Hypnotherapy dapat
    memodifikasi tingkahlaku konseli dari berbagai kondisi emosional.
    Seseorang yang mempunyai kasus tertentu disarankan untuk
    melakukan hipnotis sebagai upaya penyembuhan khususnya bagi
    orang- orang yang menyimpan trauma masa kanak-kanak atau Post
    Traumatic Stress Disorder (PTSD). Mereka menjalani kehidupan penuh
    dengan beban, rasa sakit dan ketakutan. Trauma yang belum sembuh
    akan terus mepengaruhi pola pikir, prilaku secara negatif, sekalipun
    kadang-kadang tidak mereka sadari.
    Contoh :
    a. Korban kekerasan seksual sehingga mempengaruhi masa
    dewasanya tumbuh menjadi seorang yang introvert, sulit
    membangun relasi positif dengan orang lain
    b. Tentara yang menghadapi situasi konflik di medan perang atau
    daerah konflik, ketika kembali ke kehidupan aman, di rumah
    menjadi orang yang sering gelisah, emosi meledak-ledak mudah
    marah
    Upaya yang dapat dilakukan untuk membantu seseorang yang
    mengalami trauma adalah bersedia menjalani hypnotherapy. Sedangkan
    psikologi konseling untuk membangun ulang adalah implementasi
    teori behavioristik dan kognitif. Konseli diarahkan oleh konselor
    untuk membangunkembali kemampuankognitifnya. Kemampuan ini
    diarahkan kepada reinterprestasi dari psikologi eksperimental. Setelah
    sesi konseling selesai diharapkan konseli mendapatkan persepsi yang
    lebih baik dalam menjalani hidup. Bisa dipastikan bahwa stres dialami
    oleh hampir semua orang dan adakalanya stres tersebut membutuhkan
    bantuan dari orang lain. Disinilah peran psikologi konseling akan sangat
    membantu. Psikologi konseling juga menjadi salah satu alternatif
    kegiatan untuk menurunkan tingkat stress yang apabila tidak ditangani
    34 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    dengan baik oleh therapis akan berakibat pada kerusakan jiwa atau
    gangguan psikis yang justru akan sulit dirubah atau disembuhkan.
    Hypnotherapis yang bekerja untuk konseli akan melakukan hypnosis
    sehingga konseli merasa dalam kondisi rileks dan terfokus pada pikiran
    bawah sadarnya sehingga apa pun yang terjadi di sekitarnya tidak akan
    mengganggu. Selanjutnya therapis akan memancing memori yang
    tersimpan jauh di dalam pikiran bawah sadar konseli agar hadir muncul
    ke kembali. Memori yang penuh dengan emosi dan kejadian traumatis
    akan dinetralkan lewat pemberian sugesti-sugesti. Misalnya, konseli
    diberi sugesti untuk memaafkan, mengampuni, melupakan. Konseli
    juga akan disugesti agar memahami bahwa masalah yang terjadi bukan
    disebabkan oleh dirinya. Memori tidak tiba-tiba hilang, tetapi ia akan
    tersimpan dalam kenangan tetapi konseli akan memiliki persepsi dan
    perasaan yang lebih positif terhadap memori tersebut.
  11. Penyebab Trauma
    Penyebab terjadinya trauma akan berpengaruh terhadap fisik dan
    psikis, beberapa bentuk gangguan yang dapat mempengaruh sikap
    prilaku individu sebagai berikut:
    a. Faktor internal (psikologis) adalah
  • Bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental, disebabkan
    kegagalan mekanisme adaptasi bereaksi dengan fungsifungsi
    kejiwaan terhadap stimuli ekstern dan keteganganketegangan,
    sehingga muncul gangguan fungsi struktur dari
    satu bagian, organ, atau sistem mental. Merupakan totalitas
    kesatuan ekspresi proses mental patologis terhadap stimuli
    sosial, dikombinasikan dengan faktor-faktor sekunder lainnya
  • Kepribadian yang lemah sehingga kurang percaya diri, rendah
    diri, melankolis
  • Terjadinya konflik sosial budaya karena norma yang berbeda
    antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.
  • Pemahaman yang salah sehingga menimbulkan reaksi
    berlebihan terhadap kehidupan sosial (overacting) atau
    sebaliknya merasa rendah diri (underacting)
    Psikologi Konseling 35
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    b. Faktor eksternal (fisik)
  • Faktor orang tua sosialisasi dalam kehidupan keluarga, seperti
    terjadi kekerasan yang meninggalkan luka fisik
  • Kejahatan atau perbuatan yang biadab mengakibatkan trauma
    fisik dalam bentuk luka pada badan dan organ tubuh korban.
    Sikap sesorang pada saat menghadapi kekalutan mental, mengarah
    pada dua arah; a) positif, jika trauma (luka jiwa) disikapi dengan positif
    dan mengambil hikmah dari kejadian yang dihadapinya, dengan
    bermunajad kepada sang Khalik, b) negatif, bila trauma yang dialami
    tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami
    frustasi, tekanan batin melakukan agresi, emosi yang tidak terkendali
    dan cenderung melakukan tindakan balasan, regresi, reaksi yang
    primitif atau kekanak-kanakan. (menjerit, menangis dan lain-lain),
    fiksasi, membisu, memukul- mukul dada, proyeksi melemparkan
    atau memproyeksikan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang
    lain, indentifikasi, menyamakan diri dengan sesorang yang sukses
    dalam imajinasi, (kecantikan diri dengan artis film, kekayaan dengan
    konglongmerat dan sebagainya).
    Secara umum trauma adalah sebuah gangguan kejiwaan akibat
    ketidakmampuan mengatasi persoalan hidup yang berat dan harus
    tetap dijalaninya, sehingga orang yang mengalami trauma bertingkah
    laku tidak wajar.
  1. Mengenal Hypnotis
    Mengenal hypnotis sebagai eksplorasi bawah sadar adalah
    penting agar tidak menimbulkan persepsi atau pandangan yang selalu
    negatif dengan therapi ini. Hypnotis (Hypnotism) untuk pertama kali
    dikenalkan oleh seorang dokter yang bernama James Braid pada tahun
    1795-1860. Sebelum nama Hypnotis orang- orang Yunani mengenalnya
    dengan istilah Mesmerism atau Magnetism. Hypnos itu sendiri adalah
    nama dewa orang Yunani, sebutan untuk dewa tidur. Namun Hypnotis
    tidaklah sama dengan tidur sebagaimana nama sebutan untuk dewa
    bangsa Yunani, karena orang yang tidur bisa dipastikan ia tidak
    dapat merespon dan menyadari kegiatan atau mendengar suarasuara
    disekitarnya. Sedangkan orang yang di hypnotis masih dapat
    36 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    mendengar dan merespon suara-suara terutama dari orang yang
    mengajaknya berbicara (Therapis)
    Berbagai persepsi atau tanggapan atas Hypnotis sebagaimana yang
    dikemukakan oleh para akhli sebagai berikut :
  • Hypnotis adalah sebuah kondisi yang menyerupai tidur yang
    dikondisikan oleh therapis kepada seseorang yang di hypnosis agar
    dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dan lebih mudah untuk
    menerima sugesti
  • Sebagai sebuah seni untuk mengetahui alam bawah sadar orang
    yang dihypnotis
  • Hypnotis juga adalah sebuah cara atau teknik untuk mempengaruhi
    orang lain agar mau mengikuti apa yang diperintahkan oleh orang
    yang memberikan hypnotis (therapis)
    Selain persepsi dan tanggapan yang dikemukakan para pakar,
    hipnosis adalah sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan
    ketenangan dan kejernihan pikiran sehingga siapapun yang sedang
    dalam therapi akan masuk ke dalam alam pikiran bawah sadar. Kondisi
    pikiran sedang fokus dan kondisi kesadaran yang meningkat, dalam
    proses hypnosis, dimana konseli akan merasa sangat rileks dan fokus.
    Dalam situasi therapi konseli dapat menerima sugesti untuk mencapai
    hasil yang diinginkan. Hypnotis adalah salah satu media yang digunakan
    dalam hypnotherapi.
    a. Perbedaan Hypnotis dan Hypnotherapi
    Hypnotis dan hypnotherapi memiliki makna yang berbeda.
    Bayangkan jika anda menjalani konseling psikologi kemudian anda
    sharing tentang masalah anda pada psikolog yang menangani
    anda. Proses sharing ini dinamakan media yang digunakan dalam
    konseling psikologi. Begitu juga analoginya dengan proses hipnotis
    dalam hipnotherapi. Seseorang yang melakukan hipnotis dapat
    mengarahkan seseorang masuk ke dalam pikiran bawah sadarnya,
    namun belum tentu mereka menjadi seorang hypnotherapis. Hypnotis
    hanya dapat membuat seseorang merasa rileks dan fokus sehingga
    mudah menerima sugesti seperti berhenti merokok atau mengurangi
    kecemasan. Sedangkan dalam hypnotherapy seseorang akan diminta
    Psikologi Konseling 37
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    menggali kekehidupan masa lalunya untuk memproses trauma yang
    menghantui, menyembuhkan trauma.
    Hipnotherapis bertanggung jawab untuk melakukan hipnotis,
    untuk mencari akar trauma psikologis, dan menetralkan atau
    mengubah persepsi seseorang terhadap suatu kejadian traumatis
    yang menyebabkan masalah prilaku. Sebuah ilustrasi, tentang seorang
    konseli yang mengalami trauma masa kecil karena sering menyaksikan
    pertengkaran orang tuanya dan berakibat dengan perceraian. Setelah
    dewasa, ia menjadi takut membangun hubungan dengan orang lain
    sehingga selalu gagal dalam menjalin hubungan kasih dengan pacarnya.
    Hal ini disebabkan karena alam pikiran bawah sadarnya, menyatakan
    takut peristiwa perceraian orang tuanya akan terulang pada dirinya.
    Kekerasan yang dilakukan orang tuanya membekas dan dijadikan solusi
    penyelesaian karena cara yang dilihat dan dipelajari dari orang tuanya
    seperti itu pada saat menyelesaikan masalah. Namun, kadang-kadang
    trauma masa kecil tidak disadari konseli sehingga dia hanya merasakan
    frustasi akibat kegagalan dalam membina hubungan dengan pacar.
    Biasanya konseli tidak mampu mengendalikan emosi karena tidak
    menyadari apa penyebab amarahnya sehingga mudah terbakar.
    Setelah konseli berhasil memproses dan menetralkan memorinya,
    hypnotherapis akan membantunya untuk mengubah pola prilaku yang
    dihasilkan oleh kenangan buruk masa lalu. Konseli disugesti untuk
    membuka diri dan mempercayai orang lain. Konseli diberi sugesti
    untuk mengendalikan emosinya, dengan menarik napas panjang
    ketika amarah mulai meluap. Sebagian masyarakat percaya pada mitos
    yang dipopulerkan oleh media TV atau media hiburan bahwa orang
    yang dihipnosis akan kehilangan kendali terhadap dirinya sendiri. Ini
    berarti orang yang menghipnotis dapat memerintahkan seeseorang
    untuk melakukan apa saja yang disuruh, tidak terkecuali menyerahkan
    harta benda atau mengungkapkan rahasia. Mitos ini tidak benar.
    Faktanya, ketika seseorang tersebut menjalani hypnotis, ia masih
    dapat mengendalikan pikiran dengan aktif dan penuh. Sebaliknya
    hypnotherapis tidak dapat melakukan cuci otak atau pengendalian
    pikiran. Kenyataannya, seseorang tersebut harus menanamkan sendiri
    sugesti-sugesti yang diberikan oleh hipnotherapis.
    38 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
    Proses hypnotis akan memudahkan proses ini, namun jika
    seseorang tersebut menolak sugesti dari hipnotherapis, maka tidak
    akan ada perubahan yang terjadi di dalam pikiran bawah sadar.
    Hypnotherapi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan mental yang
    profesional melalui pendidikan khusus dan bersertifikat hipnotherapis.
    Hypnotherapy adalah sebuah penyembuhan dengan metode hypnosis.
    Hypnotis yang digunakan untuk membantu kesembuhan atau
    perubahan jadi lebih baik. Dalam kehidupan beraktivitas, disadari atau
    tidak manusia pernah mengalami apa yang disebut dengan hypnotis
    atau Hypnosis, contoh, Ketika dalam melakukan aktivitas mengerjakan
    sesuatu, membaca, memasak dan sebagainya pikiran terpusat pada
    benda dan aktivitas tersebut. Biasanya seseorang tidak menyadari
    jika ada yang menyapa atau memanggilnya. Atau ketika sedang
    menyaksikan suatu kejadian unik, seseorang merasa tegang, sedih,
    haru hingga menangis, kondisi yang sedang berlangsung tersebut
    adalah hypnoptis dalam kategori ringan.
    Untuk mengetahui ilmu tentang hypnotherapi berikut ini akan
    dipaparkan tentang jenis-jenis hypnotherapi agar secara sederhana
    dapat di dilihat bahwa dalam kehidupan manusia pernah merasakan
    hypnotherapi khususnya dalam upaya penyembuhan penyakit baik
    dilakukan oleh dokter sebagai seorang tenaga medis atau dilakukan oleh
    pakar hypnotherapi psikolog, konselor yang bersertifikat sebagai berikut:
  1. Hypnotherapi Clinical; out Of Body Experience OOB, OOBE atau
    kadang disebut OBE dan dalam bahasa Indonesia atau bahasa
    sebagian daerah disebut sebagai Meraga Sukma. adalah pengalaman
    rasa terangkat, terapung atau pada sebagian orang percaya
    dengan kata tubuh halus keluar dari tubuh kasar. Sadar ataupun
    tidak sadar pada dasarnya seseorang melakukan hal tersebut.
    Hypnotherapi clinical adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk
    menyembuhkan gangguan mental dan meringankan gangguan
    fisik. Hypnotis bersentuhan secara langsung terhadap penyebab
    munculnya masalah, dengan cara mencari dan mengupayakan
    penyembuhan melalui hypnotherapi
  2. Medical Hypnosis; dilakukan oleh para medis (dokter), yaitu dokter
    gigi dan dokter spesialis bedah untuk menghilangkan rasa sakit
    dengan melakukan anestasi (obat bius)
    Psikologi Konseling 39
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
  3. Comedy Hypnosis; dikenal juga dengan istilah stage hypnosis
    karena biasanya dilakukan di atas panggung, sekalipun demikian
    comedy hypnosis dapat dilakukan ditempat umum seperti di mall,
    kampus dan ditaman. Hypnotis diberikan hanya untuk konsumsi
    hiburan semata. Jenis comedy hypnotis sering ditayangkan
    sebagai salah satu program stasiun TV dan membuatacara ini
    disukai, adanya program acara comedy hypnosis mengurangi
    imej negatif tentang hypnotis, saat kata hypnotis didengar, tidak
    ada lagi opini negatif. Seseorang yang menjadi peserta dalam
    stage hypnosis telah memberikan izin untuk dihipnotis. Artinya
    ia setuju untuk mengikuti permainan dalam sebuah pertunjukan
    oleh seorang hypnotherapis. Kuncinya apabila dia menolak secara
    tidak langsung seseorang tersebut menolak untuk dihipnotis maka
    terapis tidak akan melanjutkan therapi. Teknik ini adalah teknik
    yang paling mudah dikuasai, Anda hanya butuh beberapa jam
    untuk mengetahui teknik ini, namun saya rekomendasikan untuk
    mengikuti pelatihan langsung untuk dapat mengoptimalkannya.
    Melihat pertunjukan hypnotis, mungkin ada rasa takut, karena
    melihat seorang dengan mudah dapat mengendalikan orang lain,
    sesungguhnya tidak demikian. Jika diri sendiri mengizinkan untuk
    dikendalikan, hypnotis akan berlangsung namun jika menolak
    hypnotis tidak akan berhasil
  4. Forensic Hypnosis; Biasanya dilakukan oleh polisi, atau orangorang
    dengan tugas sebagai penyidik yang menyelidiki kasus-kasus
    kejahatan sebagai upaya mendapatkan informasi dari korban
    dan para saksi kejahatan. Megapa harus saksi atau korban yang
    dihypnotis? Metode ini tidak dilakukan pada tersangka, karena
    akan sulit atau bahkan tidak akan berhasil seperti yang diharapkan.
    Biasanya tersangka akan menolak untuk dihipnotis. Sekalipun
    dalam proses hipnotis, pelaku masih saja dapat berbohong karena
    alasan ini pula maka, hipnotis hanya efektif dilakukan kepada
    para saksi ataupun korban untuk mengungkap suatu kejahatan.
    Digunakan teknik regresi atau hypernesia agar seorang saksi atau
    korban dapat menceritakan kejadian dengan sangat rinci. Kasus
    kejahatan biasanya sering menyisakan trauma sehingga korban
    atau saksi merasa cemas, takut untuk mengungkapkan fakta
    sebenarnya,
    40 Psikologi Konseling
    PENTAS GRAFIKA
    PUBLISHING
  5. Methapisical Hypnosis; Hypnotis dilakukan untuk meneliti
    fenomena metafisik komunikasi dengan inner self, meditasi.
    Fenomena hypnotis metafisika, membantu menemukan dan
    memecahkan misteri dari sebuah kejadian metafisika
    Hypnoterapi secara legal diakui oleh beberapa negara sebagai
    salah satu alat dan metode dalam pemberian therapi kesehatan. Proses
    pelaksanaanya dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
  6. Melalui interview atau wawancara; sebagaimana halnya
    pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam therapy atau
    hypnotis therapis mengawalinya dengan percakapan therapis dan
    konseli. Percakapan dilakukan untuk mengetahui dan memahami
    permasalahan konseli dan upaya menjalin hubungan yang lebih
    dekat agar konseli berani dan secara terbuka menyampaikan
    semua permasalahannya
  7. Induksi dan Deepening; induksi sebagai upaya mengarahkan
    konseli agar siap untuk memasuki proses hypnoterapy. Sedangkan
    deepening apabila kondisi konseli telah benar-benar siap memiliki
    somnabulism sebagai kondisi yang ideal untuk mengikuti therapy
  8. Therapy Pikiran; Saat konseli sudah masuk pada kondisi ideal
    untuk pelaksanaan hypnotherapy, pemberian sugesti pada pikiran
    konseli dapat dilakukan dengan menggali akar permasalahan.
    Namun jangan terburu-buru melakukannya karena teknik induksi
    hanya sebagian teknik mengarahkan konseli, khusus pada konseli
    yang mengalami trauma masa lalu yang berat diperlukan teknik
    lainnya seperti chair therapy, forgivness dan time line therapy.
    Berdasarkan uraian yang dikemukakan maka Hypnosis adalah
    penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan diterima atau
    tidaknya suatu sugesti atau ide, jika seseorang sudah berada dalam
    kondisi hipnosis maka akan sangat mudah untuk memasuki alam
    bawah sadarnya dan memberikann sugesti positif untuk berbagai
    keperluan, membentuk dan menanamkan nilai dan keyakinan
    baru pada seseorang, kunci untuk mengakses dan memanfaatkan
    kekuatan pikiran manusia
    Psikologi Konseling 41
Categories: Blog

error: Content is protected !!
Kirim Pesan
Hallo👋
Ada yang bisa kami bantu?
WA 0812-1144-4295