Buku Genre Self Improvement
Variabel Print – Buku dengan tema pengembangan diri atau kerap disebut self Improvement beberapa tahun belakangan mempunyai banyak peminat. Self Improvement didefinisikan dengan perbaikan diri. Definisi tersebut cukup jelas dengan perbaikan diri dengan peningkatan pengetahuan, status, karakter seseorang dengan mengembangkan upaya diri. Jika disimpulkan, tema dengan buku genre self improvement adalah pencarian untuk membuat diri kita lebih baik dalam setiap dan setiap aspek kehidupan.
Self Improvement hampir selalu dimulai dengan kesadaran diri dan kemampuan untuk mengubah kebiasaan Anda. Perbaikan diri adalah proses batin, yang berfokus pada perubahan sikap seseorang terhadap diri sendiri dan terhadap dunia dengan menyingkirkan kebiasaan berbahaya dan membangun kebiasaan baru yang baik. Tujuan dari proses batin ini adalah untuk meningkatkan perilaku dan kebiasaan Anda. Self Improvement juga ditujukan untuk menciptakan kebahagiaan, kepuasan, meningkatkan kemampuan dalam menghadapi berbagai situasi yang Anda hadapi dalam hidup Anda dan belajar mengadopsi pola pikir positif, membuang kebiasaan negatif serta membiasakan berlaku positif. Ini adalah proses untuk membuat diri menjadi orang yang lebih baik.
Jika Anda ingin mengubah hidup Anda dan memperbaiki diri, maka salah satu langkah adalah menambah wawasan dengan membaca pengetahuan melalui peristiwa atau melalui bacaan buku genre self improvement yang telah ditulis secara khusus sebagai pengetahuan membuka cakrawala berpikir atau dapat digunakan sebagai panduan. Anda membutuhkan kesadaran diri sebelum Anda dapat mencapai perbaikan diri.
Bagi kebanyakan orang, upaya memperbaiki diri dilakukan dari pilihan menetapkan tujuan hidup Anda. Dapat disadari bahwa buku self improvement membawa diri kita sendiri dalam menyelesaikan beberapa hal untuk kemajuan sesuatu yang dianggap perlu dan penting untuk ditingkatkan. Namun itu semua berasal dari visi yang ditetapkan untuk hidup kita dalam berkesadaran dan berpikir.
Apakah Anda tertarik membaca buku dengan genre self Improvement? Atau Anda sedang mencari buku dengan wawasan pengembangan diri atau peningkatan diri? Artikel ini akan memberi beberapa rekomendasi bacaan tentang self Improvement. Buku yang dipilih dapat Anda sesuaikan dengan tipe self Improvement tentang self-help, self-growth atau personal development.
Ada beberapa rekomendasi buku yang dapat Anda pilih sebagai rujukan. Berikut beberapa judul buku dengan jenis genre buku self improvement:
1. The Subtle Art of Not Giving a fuck
Buku ini ditulis oleh Mark Manson (terjemahan dengan judul; Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat). Buku ini menjadi buku best seller dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Buku ini dapat dijadikan sebagai pegangan untuk memulai perbaikan diri. Mark membantu pembacanya menyadarkan dan memilah persoalan yang dirasa tidak perlu dipermasalahkan dalam hidup.
2. Buku The Alchemist
Adalah buku karya Paulo Coelho (terjemahan dengan judul Sang Alkemis). Buku ini juga merupakan salah satu buku yang banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa termasuk Bahasa Indonesia. Buku ini mengisahkan tentang perjalanan lelaki bernama Santiago seorang penggembala kambing dari Andalusia Spanyol yang melakukan perjalanan untuk menemukan harta karun di bawah Piramida Giza di Mesir.
3. Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa Saja
Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa Saja oleh Alvi Syahrin. Buku ini memberi motivasi tentang suatu keadaan yang sering dihadapi oleh manusia di rentang waktu tertentu. Alvi memberi beberapa gambaran refleksi dalam suatu kondisi yang terus mengejar manusia menjadi sesuatu yang diakui di masyarakat. Namun sebenarnya perjalanan hidup perlu disadari bahwa hidup adalah tentang kebaikan yang muncul dari apresiasi usaha diri dan penerimaan.
4. Buku Filosofi Teras
Merupakan buku karangan Henry Manampiring. Buku ini dinarasikan berdasarkan ilmu filsafat yang memberikan penggambaran akan akar masalah dan memberikan solusi atas pengendalian emosi negatif dalam diri manusia. Melalui ilmu filsafat Yunani-Romawi kuno yang telah ada sejak 2.000 tahun lalu mempersoalkan emosi negatif, dan mental untuk menghadapi gejolak kehidupan. Namun penggambaran tersebut relevan dengan kehidupan milenial dan Gen Z saat ini.